Publik Nilai PM Gagal, Perlu Atasi Masalah Sosial
Minggu, 14 Agustus 2011 – 15:19 WIB
Kenyataannya, pejabat kepolisian, anggota parlemen, dan wali kota London mengecam kebijakan Cameron. Itu terutama terkait dengan keputusannya mengurangi jumlah personel polisi dan anggaran keamanan dalam menghadapi massa anarkistis. Wali Kota London Boris Johnson malah menolak keputusan Cameron untuk memangkas anggaran polisi hingga 20 persen.
Pendapat dan sikap Johnson justru mendapat dukungan dari sejumlah kalangan. Sir Hugh Orde, presiden Asosiasi Kepala Kepolisian Inggris, menyebut bahwa posisi polisi sudah terpojok karena menghadapi pemangkasan anggaran 20 persen. Serikat Pekerja Pemadam Kebakaran juga tidak setuju dengan kebijakan efisiensi yang ketat.
Osborne mengakui bahwa banyak pelajaran yang bisa diambil dari kerusuhan di London. Tetapi, dia menegaskan pula bahwa mengguyurkan uang dan dana bukan jawaban dari kasus tersebut. "Ada masalah sosial yang berurat akar sangat dalam yang perlu segera di atasi," tuturnya kepada radio BBC.
Pernyataan tersebut tidak berlebihan. Jajak pendapat ComRes yang dipublikasikan surat kabar The Independent menunjukkan bahwa 54 persen masyarakat Inggris menilai Cameron terbukti gagal menunjukkan kepemimpinannya dalam mengendalikan kerusuhan. Sementara itu, survei ICM untuk The Guardian menyebutkan bahwa hanya 30 persen responden yang menganggap Cameron merespons kerusuhan dengan baik. Tetapi, 44 persen warga menilai Cameron sebaliknya. Dia dinilai tidak mampu bertindak alias gagal. (berbagai sumber/cak/dwi)
LONDON - Perdana Menteri Inggris David Cameron harus kembali menerima pukulan telak. Belum lagi kelar urusan skandal penyadapan telepon oleh tabloid
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer