Publik Tak Inginkan Duet Jokowi-Puan
Jokowi-JK Berjaya di Jawa dan Luar Jawa
jpnn.com - JAKARTA - Pusat Data Bersatu (PDB) melansir hasil survei tentang elektabilitas pasangan calon presiden (capres). Dengan berbagai simulasi pasangan, survei PDB menempatkan duet Joko Widodo alias Jokowi dengan M Jusuf Kalla memiliki elektabilitas tertinggi.
"Elektabilitas Joko Widodo - Jusuf Kalla 22,3 persen," kata peneliti PDB, Agus Herta dalam paparan hasil survei 'Indonesia Mencari Pemimpin' di Jakarta, Jumat (21/2).
Selanjutnya, di bawah duet Jokowi-JK ada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan elektabilitas 8,1 persen. Sedangkan duet Megawati-Jokowi hanya di peringkat ketiga dengan elektabilitas Jokowi 8,1 persen.
PDB juga menduetkan Jokowi-Hatta dan Jokowi-Puan Maharani. Hasilnya, elektabilitas duet Jokowi-Hatta hanya 6,8 persen. Sedangkan duet Jokowi dengan Puan hanya memiliki elektabilitas 4,9 persen.
Elektabilitas Jokowi-Puan bahkan masih di bawah pasangan Dahlan Iskan-Chairul Tanjung yang mampu mencapai elektabilitas 5,7 persen. "Survei ini memasukkan pasangan tambahan alternatif tapi, Jokowi - Puan Maharani tetapi elektabilitas rendah," ungkapnya.
PDB juga menduetkan Aburizal Bakrie dengan Mahfud MD. Namun, duet Ketua Umum Golkar dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu hanya punya elektabilitas 2,8 persen. Seperti survei PDB sebelumnya, elektabilitas paling tinggi adalah Jokowi - Jusuf Kalla," katanya.
Khusus duet Jokowi-JK, elektabilitasnya teratas karena bisa inggul di berbagai wilayah baik Jawa maupun luar Jawa. Di wilayah Jawa, Jokowi - JK meraih elektabilitas 12,6 persen, sedangkan di luar Jawa mencapai 9,4 persen.
Sementara elektabilitas Prabowo-Hatta untuk wilayah Jawa hanya 5,8 persen. Di luar Jawa, elektabilitas Prabowo-Hatta hanya 4,4 persen.
JAKARTA - Pusat Data Bersatu (PDB) melansir hasil survei tentang elektabilitas pasangan calon presiden (capres). Dengan berbagai simulasi pasangan,
- Polda Papua Masih Menunggu Petunjuk Mabes Polri Soal Kuota Bintara 2025
- Salam Pancasila, BPIP Punya Mars Baru Hasil Sayembara
- Propam Gelar Sidang Etik Kasus Pemerasan DWP, 2 Polisi Langsung Dipecat
- Tahun Baru 2025, Harapan Baru Masyarakat untuk Pemerintah Pemberantasan Korupsi
- Akademisi: Penilaian OCCRP soal Jokowi Tidak Ilmiah dan Bias
- Infak Kemanusiaan Palestina dari BAZNAS Tangsel Capai Rp 1,7 Miliar