Puing Kapal VOC Dihargai Rp9,5 T
Tim Arkeolog Hungaria Temukan di Laut Brazil
Senin, 30 November 2009 – 10:37 WIB
BUDAPEST - Tim peneliti arkeologi laut dari Hungaria menemukan puing-puing kapal kargo milik Belanda yang tenggelam di dekat pantai Brazil lebih dari tiga abad lalu. Kapal bernama Voetboog itu berlayar dari Batavia (nama Jakarta di masa lalu) menuju Belanda sebelum akhirnya tenggelam di Samudera Atlantik. Voetboog diperkirakan terjebak dalam badai saat melintasi Samudera Atlantik. Satu-satunya peluang untuk pulang (ke Belanda) dengan selamat adalah berlayar dengan menyusuri dekat pantai Brazil. Tapi, karena faktor penyebabnya yang belum diketahui, kapal tersebut tenggelam dekat Pantai Pernambuco, negara bagian di timur laut Brazil, pada 29 Mei 1700.
Kepada kantor berita Hungaria MTI, pemimpin tim ekspedisi Attila K. Szaloky menuturkan Jumat lalu (27/11) bahwa Voetboog adalah kapal layar dengan tiga tiang layar utama. Kapal milik VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau perusahaan dagang Belanda yang didirikan pada 20 Maret 1602 dan memonopoli aktivitas perdagangan di Asia.
Baca Juga:
Saat meninggalkan Batavia, kapal itu membawa 109 ABK (anak buah kapal). Kapal jenis fluyt (kapal layar Belanda yang khusus dirancang untuk kargo) itu mengangkut sutra, rempah-rempah, teh, porselen Jepang dan Tiongkok maupun sekitar 180 ribu keping koin emas Belanda ketika berlayar. "Nilai puing-puing kapal itu dihargai sekitar USD 1 miliar (sekitar Rp 9,5 triliun)," kata Szaloky.
Baca Juga:
BUDAPEST - Tim peneliti arkeologi laut dari Hungaria menemukan puing-puing kapal kargo milik Belanda yang tenggelam di dekat pantai Brazil lebih
BERITA TERKAIT
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya