Puing Tenggelam, Jejak MH370 Sulit Terlacak
PERTH - Pencarian benda yang diduga puing-puing pesawat MH370 milik Malaysia Airlines di perairan dekat benua es Antartika masih belum membuahkan hasil hingga tadi malam.
Padahal, puing yang ditemukan pantauan satelit tersebut menjadi petunjuk baru bagi berbagai negara untuk membantu pencarian pesawat yang sudah 14 hari menghilang.
Mengutip The Guardian, pencarian dilakukan dengan mata telanjang. Sebab, teknologi satelit dan radar tidak bisa menangkap benda 24 meter yang mungkin telah hanyut atau tenggelam tersebut.
Fokus penyisiran saat ini sekitar 23.000 kilometer persegi di Samudra Hindia, lebih dari 2.000 kilometer sebelah barat daya Perth, Australia.
Inggris telah mengirimkan HMS Echo, Australia menurunkan kapal perang HMAS Success, sedangkan kapal-kapal Tiongkok dan Malaysia bergabung dengan kapal kargo raksasa Norwegia yang mengubah rencana pelayarannya atas permintaan Australia.
"Para pelaut di kapal Norwegia itu bekerja semalaman dalam mencari dua objek itu," kata Erik Gierchsky, juru bicara Asosiasi Pemilik Kapal Norwegia. Namun, pencarian gabungan tersebut juga tak berhasil mendapatkan satu pun jejak dari objek-objek tersebut.
Otoritas Keamanan Maritim mengatakan, pencarian hari ini berakhir tanpa hasil. "Sesuatu yang mengambang di laut beberapa waktu lalu mungkin tidak ada lagi. Mungkin jatuh ke dasar atau terbawa arus hingga ratusan kilometer," kata Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss.
General Manager Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) John Young mengatakan, pesawat-pesawat pencari hanya punya waktu dua jam untuk menyisir area dua objek terduga MH370 berada sehingga harus bolak-balik terbang.
Menurut para pakar, jika dua objek itu dipastikan puing MH370, tim pencari mesti menggunakan locator (penjejak lokasi) atau hydrophone demi mendapatkan ping dari perekam data penerbangan pesawat (kotak hitam). Namun, menurut Menteri Pertahanan Hishammuddin Hussein, tidak semua negara memiliki locator.
PERTH - Pencarian benda yang diduga puing-puing pesawat MH370 milik Malaysia Airlines di perairan dekat benua es Antartika masih belum membuahkan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer