Puisi Sukmawati Soekarnoputri Bakal Berbuntut Somasi
jpnn.com, JAKARTA - Puisi Sukmawati Soekarnoputri berjudul Ibu Indonesia memantik kontroversi. Tim Advokasi Pembela Agama (TAPA) akan melayangkan somasi kepada Sukmawati, Selasa (3/4).
TAPA menilai, puisi Sukmawati telah melecehkan agama Islam. Dalam puisi tersebut, Sukmawati membandingkan antara cadar dengan konde serta azan yang tak lebih merdu dari suara kidung ibu Indonesia.
“Kami minta penjelasan Ibu Sukmawati. Karenanya, kami akan lakukan somasi, besok (Selasa),” kata Kapitra Ampera SH, koordinator TAPA, kepada INDOPOS (Jawa Pos Group), Senin (2/4).
Menurut Kapitra, puisi Sukmawati termasuk penistaan dan diskriminatif. “Karenanya, TAPA akan melakukan somasi,” tegas Kapitra lagi.
Kapitra mengaku sudah mendapatkan video itu Senin pagi. “Sudah saya pelajari, ada cadar dan azan. Menurut saya, ada dugaan kuat mendiskreditkan agama," kata Kapitra.
Sukmawati menurut Kapitra, tidak seharusnya membanding-bandingkan azan dengan Kidung Ibu Indonesia. Azan yang merupakan panggilan untuk ibadah, lanjut Kapitra, tidak bisa dibandingkan dengan hal lain.
Kepada wartawan, Sukmawati mengatakan, puisinya tersebut adalah pendapat pribadi sebagai budayawan. Tidak ada isu SARA sama sekali dalam puisi tersebut.
"Nggak ada SARA-nya. Saya mengarang puisi. Saya sebagai budayawati berperan bukan hanya sebagai Sukmawati saja. Saya menyelami, menghayati khususnya ibu-ibu di beberapa daerah. Ada yang banyak tidak mengerti syariat Islam seperti di Indonesia timur di Bali dan daerah lain," kata Sukmawati.
Puisi Sukmawati Soekarnoputri berjudul Ibu Indonesia oleh Tim Advokasi Pembela Agama (TAPA) dianggap melecehkan agama Islam.
- Di Istana Tampaksiring, Sukmawati Sempat Sampaikan Harapan untuk Andika, Apa Itu?
- Sukmawati Berharap Andika jadi Cawapres Pendamping Ganjar: Duet Sipil-Militer Sangat Bagus
- Joseph Suryadi Diduga Menghina Nabi, Novel Singgung Sukmawati Hingga Jenderal Dudung
- Buya Anwar Minta Sukmawati Tidak Rendahkan Islam Lagi
- Sukmawati
- Ritual Pindah Agama, Sukmawati Soekarnoputri Didampingi Muhammad Putera