Pujian dan Kritikan Untuk Film After
Dalam konteks inilah, Sandy meminta para orang tua untuk melihat ke dalam sudut pandang remaja tentang dunia sehari-hari mereka.
Orang tua harus lebih banyak mendengarkan ketimbang mengajukan daftar petunjuk moral tentang boleh dan tidak atau benar dan salah.
Pandangan berbeda disampaikan oleh Kak Seto, psikolog yang juga pengamat pendidikan. Setelah menyaksikan trailer After, Kak Seto mengatakan dari beberapa adegan saja, film tersebut terlalu sensitif untuk remaja di Indonesia.
Terlebih jika dikaitkan dengan nilai-nilai agama, budaya, dan etika, sepertinya film tersebut kurang pas. Bahkan mungkin akan menimbulkan kontroversi.
“Seperti ada dialog yang mengatakan, Are you virgin? Itu kan sudah mengarah pada hal-hal seksual. Kalau untuk di barat mungkin cocok, tetapi tidak untuk remaja kita,” kata Kak Seto.
Untuk itu, pesan Kak Seto jika tetap rencana rilis di Indonesia, semua pihak diharapkan berhati-hati. Bahkan kalau perlu menjadi pertimbangan, sebelum menjadi tontonan remaja Indonesia.
Film ini mengisahkan seorang siswa berdedikasi, Tessa Young, yang tertarik dengan bad boy yang mempunyai sisi misterius, Hardin.
Meskipun Tessa sudah mempunyai pacar, namun dia pindah ke asrama perguruan tinggi baru dengan pengalaman baru dan perasaan baru untuk Hardin.
Berapa kalangan, film After memang sangat diperbincangkan. Selain mengandung sisi kontroversial pada beberapa adegan, juga karena film tersebut sebenarnya memuat nilai-nilai edukasi.
- Kak Seto Beri Penghargaan ke Pemkab Hingga Polres Jember
- Kak Seto Kagum dengan Pelayanan Polres Jember Terhadap Kelompok Rentan
- Dokter Spesialis Anak Sebut Tidak Ada Bukti AMDK Galon Polikarbonat Menyebabkan Autis
- Kak Seto Dukung KPAI Serukan Blokir Gim Daring yang Membahayakan Anak-Anak
- Masuk Akpol, Anak Ferdy Sambo Disarankan Bayar Jasa Kak Seto
- Kasus Anak Bakar Sekolah di Temanggung, Kak Seto Langsung Telepon Kapolres