Pula Bowa
Dahlan Iskan
.jpeg)
Apalagi setelah tahu semua kunjungan itu dalam kapasitas Prabowo sebagai menteri pertahanan.
Bahkan saya dengar Prabowo juga segera ke Eropa. Tentu juga ke Timur Tengah --setidaknya ke Yordania bertemu sahabat sejatinya yang berkuasa di sana: Raja Abdullah II.
Justru kunjungan sebagai menteri pertahanan itulah yang membuat posisi Prabowo aman.
Dalam sopan santun pergaulan internasional presiden baru Indonesia harusnya ke Singapura dulu: sebagai tetangga yang baik. Juga sebagai sesama anggota ASEAN. Tapi ini kan sebagai menteri pertahanan. Tidak ada yang bisa dipersoalkan.
Itulah posisi unik Prabowo saat ini: ”menteri rasa presiden”. Ia bisa menyelam sambil menanam rumput laut. Media pun tidak terlalu mempedulikan jabatan resmi Prabowo. Selalu saja menyebut Prabowo sebagai presiden terpilih. Suka-suka media.
Dari Beijing ke Tokyo sungguh bijaksana: bisa mengurangi rasa sensi. Tokyo di situ harus dibaca sekaligus sebagai lambang ”sahabatnya Amerika Serikat”.
Media-media berbahasa Mandarin awalnya agak '’kacau'’ dalam menuliskan nama Prabowo: harus ditulis dengan ejaan bagaimana?
Kebingungan media itu biasa. Prabowo tidak punya nama Mandarin. Awalnya media selalu kacau menuliskan nama seseorang yang belum terkenal.
MESKI Prabowo Subianto ke Tiongkok sebagai menteri pertahanan, tetap saja ramai. Dipuji. Dikecam. Prabowo tetap dianggap ke Tiongkok sebagai presiden terpilih.
- Ada Pihak Ingin Presiden Prabowo Dihabisi Setelah UU TNI Direvisi
- Cak Nun
- Disaksikan Presiden Prabowo, BAZNAS Salurkan 5 Program Pemberdayaan bagi Mustahik
- Soroti Pengelolaan Zakat, Prabowo: Harus Sampai ke Rakyat yang Membutuhkan
- Relawan Lain
- Apresiasi Kinerja BAZNAS, Presiden Prabowo: Terima Kasih