Pula Bowa
Dahlan Iskan
.jpeg)
Memberi nama adalah memberi doa. Doa media berbahasa Mandarin begitu baiknya.
Kelak perbedaan penulisan nama seperti itu akan hilang. Pelan-pelan media akan menyatu dengan satu ejaan nama. Kian terkenal seseorang, kian cepat dicapainya kesepakatan penulisan nama orang asing di sana.
Dan ”kesepakatan” itu kelihatannya segera terwujud. Menurut pengamatan saya, media di sana akan punya kesepakatan baru. Tidak akan pakai Subianto juga tidak pakai Subianto.
Kian hari kian banyak yang memilih pakai nama depan saja: Prabowo. Mungkin karena sebagian besar orang memanggilnya Prabowo. Bukan Subianto.
Saya lihat media pilih menuliskan Prabowo dengan ejaan Mandarin seperti ini: Prabowo. Pu La Bo Wa.
Saya masih mencari-cari doa apa yang terkandung dalam nama Pu La Bo Wa itu. Saya juga belum menemukan apakah dalam 100 marga Tionghoa ada salah satunya marga ”Pu”.
Jadi kelak kalau ada media menulis kata pu la bo wa, maksudnya adalah: Prabowo.(*)
MESKI Prabowo Subianto ke Tiongkok sebagai menteri pertahanan, tetap saja ramai. Dipuji. Dikecam. Prabowo tetap dianggap ke Tiongkok sebagai presiden terpilih.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi
- Ada Pihak Ingin Presiden Prabowo Dihabisi Setelah UU TNI Direvisi
- Cak Nun
- Disaksikan Presiden Prabowo, BAZNAS Salurkan 5 Program Pemberdayaan bagi Mustahik
- Soroti Pengelolaan Zakat, Prabowo: Harus Sampai ke Rakyat yang Membutuhkan
- Relawan Lain
- Apresiasi Kinerja BAZNAS, Presiden Prabowo: Terima Kasih