Pulang dari Berjudi di Hutan, Tewas Dipanah

jpnn.com - SOE - Nahas menimpa Joni Tlonaen, warga Kampung Noenapas RT 09/RW 04 Desa Faot Tilo Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten TTS. Pria 30 tahun ini tewas seketika saat kembali ke rumah usai bermain judi kuru-kuru bersama dua orang temannya di hutan Faut Koto Desa Nasi Kecamatan Amanatun Utara, Kamis (8/5) sekitar pukul 18.00 Wita.

Martinus Selan, salah satu teman korban kepada wartawan mengatakan kejadian tersebut bermula saat dirinya dan Joni serta Kornelis Tabol hendak pulang dari bermain judi di hutan Faut Koto. Saat berjalan pulang tiba-tiba saja korban yang berjalan paling belakang berteriak sambil berlari mendahului mereka. "Dia (korban, red) lari sambil teriak bilang 'aduh ada orang memanah leher saya'," ujar Martinus menirukan perkataan korban.

Mendengar perkataan Joni, Martinus dan Kornelis pun ketakutan. Mereka langsung melarikan diri sambil berteriak memberitahukan warga Kampung Neonapas yang jaraknya sekira satu kilo meter dari TKP, bahwa salah satu temannya terkena panah dari orang tak dikenal.

"Saat kami lari sekitar 20 meter, dia (korban, red) terjatuh. Sedangkan kami lari terus ke kampung karena takut. Sampai di kampung kami kasih tahu warga di sana bahwa Joni kena panah. Kami bersama warga kembali bersama-sama untuk lihat dia," jelas dia.

Ketika saksi dan warga Kampung Neonapas kembali ke TKP, mendapati Joni sudah tidak bernyawa lagi. Warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Amanatun Utara. Jasad korban langsung di evakuasi ke kantor Desa Nasi untuk dilakukan visum dari perawat Puskesmas Ayotupas dan tim Identifikasi Polres TTS.

Adik korban, Teda Tlonaen dan Jeri Tlonaen mengatakan, kakak mereka selama ini tidak pernah memiliki musuh dengan siapapun, karena ia selalu akrab dengan semua orang. Korban selama ini bekerja di Kupang sebagai supir angkutan kota, namun karena menderita sakit sehingga ia kembali ke kampung untuk berobat pada bulan Juli lalu. (yop/ays)