Pulang dari Sungai, Bu Harni Membuka Pintu Rumah, Tangis pun Pecah
jpnn.com, SOLOK SELATAN - Pemuda yang tinggal di Blok Nol, Pekonina, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, ditemukan ibunya sudah tidak bernyawa dengan posisi tergantung di depan pintu kamar, Jumat siang (3/7).
Kapolres Solok Selatan AKBP Tedy Purnanto melalui Kapolsek Sungai Pagu AKP Elfi Indra mengatakan, pertama kali yang melihat jasad NS (18) adalah ibunya bernama Harni yang baru pulang bekerja dari Sungai Sungkai.
"Sampai di rumah, pintu rumah terkunci. Harni mencoba menelepon NS tapi tidak diangkat. Kemudian berusaha mendobrak pintu. Setelah bisa masuk, NS sudah terkulai dengan posisi tergantung di depan pintu kamar," ujarnya, Sabtu (4/7).
Dari hasil pemeriksaan petugas kesehatan, NS dinyatakan meninggal dunia akibat gantung diri.
Bukti meninggal dunia karena gantung diri, keluar feses dari kemaluannya, keluar air mani, mulut mengeluarkan darah, lidah terjulur, serta urat leher terlihat tegang.
"Dari bukti-bukti yang ditemukan ini kami menyatakan bahwa NS meninggal karena gantung diri," katanya.
Ia menambahkan, sehari sebelum ditemukan tergantung, NS minta dibelikan paket data internet kepada orang tuanya tapi tidak dibelikan.
"Sebetulnya, ibunya bukannya tak mau membelikan karena agar anaknya itu rajin bekerja. Karena jika sudah main handphone, lupa waktu," ujarnya. (antara/jpnn)
Harni tak bisa berkata apa-apa ketika melihat tubuh anaknya di dalam rumah sudah tidak bergerak lagi.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, soal Kondisi AKP Dadang
- Polisi Tembak Polisi Mencoreng Institusi Bhayangkara, Harus Diusut Tuntas
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan