Pulang Kampung
Oleh Dahlan Iskan
Setamat dari Gontor, sang anak mendirikan madrasah ibtidaiyah itu. Lalu tsanawiyah (SMP). Dan kini merintis Aliyah (SMA).
Tidak lama kemudian sang pendiri meninggal dunia. meninggal muda. Kini madrasah dipimpin adiknya.
Saya sempatkan mampir ke madrasah itu. Saya ingat: waktu kecil dulu sering jadi buruh di perusahaan bapaknya. Kerja melipat kertas. Saat liburan sekolah.
Saya juga ingat janji saya: mampir ke pusat terapi Choyang. Di kota Madiun. Dalam perjalanan pulang ke Surabaya.
Benar sekali. Di pinggir jalan utama kota Madiun itu mobil berjajar. Saya pun memasuki bangunan yang dulunya toko.
Udara dalam ruangan ini panas. Pengab. Tidak ada AC. Tidak ada jendela. Hanya ada kipas angin.
Manusia berjubel. Ratusan. Ada yang lagi terapi: satu sesi 38 orang sekaligus. Lainnya sedang duduk di bangku-bangku panjang: menunggu giliran.
Terapi itu berlangsung setengah jam. Pasien tidur telentang di atas alat: mirip tempat tidur lipat.