Pulang Liburan Keluarga, Mantan Dirut Merpati Dieksekusi ke Penjara

jpnn.com - JAKARTA - Kejaksaan akhirnya mengeksekusi putusan Mahkamah Agung (MA) atas mantan Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines, Hotasi Nababan. Eksekusi putusan terhadap terdakwa korupsi penyewaan pesawat itu dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (22/7) malam.
Kabar tentang eksekusi atas Hotasi itu disampaikan istrinya, Eveline Hutapea, Rabu pagi (23/7). Kepada JPNN melalui sambungan telepon, Eveline mengatakan bahwa suaminya tadi malam telah dieksekusi ke Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung.
Menurut Eveline, baik dirinya maupun Hotasi terkejut dengan proses eksekusi yang dilakukan jaksa. “Eksekusinya di Bandara Soekarno-Hatta. Suami saya langsung dibawa ke Sukamiskin,” tutur Eveline.
Keterkejutan Eveline maupun Hotasi karena eksekusi dilakukan di Teminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, saat keduanya bersama kedua anak mereka baru saja pulang liburan dari Bali. Saat proses menunggu bagasi setelah terbang dengan maskapai Air Asia, tiba-tiba Hotasi didatangi tim jaksa dari Kejari Jakpus.
“Jadi ada eksekusi paksa di airport pada saat kami baru pulang dari liburan keluarga. Tepat pada saat pengumuman KPU (penetapan pemenang pemilu presiden, red) dibawa oleh tiga orang naik Innova langsung ke Sukamiskin,” tutur Eveline dengan nada suara menahan tangis.
Namun, kata Eveline, yang dipersoalkan justru lantaran jaksa ekskutor tidak menunjukkan salinan lengkap putusan kasasi dalam perkara Hotasi secara lengkap. “Katanya hanya pakai petikan putusan. Sedangkan suami saya belum menerima salinan putusan lengkapnya, tetapi tetap dieksekusi,” katanya.
Seperti diketahui, petikan putusan sebagai dasar eksekusi diatur dalam Surat Edaran MA (SEMA). Sementara berdasarkan pasal 270 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) diatur bawa pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dilakukan oleh jaksa dengan salinan surat putusan dari panitera pengadilan.
Hotasi awalnya didakwa merugikan keuangan negara hingga USD 1 juta terkait penyewaan dua unit pesawat dari Thirdstone Aircraft Leasing Group (TALG) Washington pada 2006. Pasalnya, Merpati telah mengeluarkan dana USD 1 juta namun pesawat yang akan disewa dari TALG masih dimiliki dan dikuasai oleh pihak lain, yaitu East Dover Ltd.
JAKARTA - Kejaksaan akhirnya mengeksekusi putusan Mahkamah Agung (MA) atas mantan Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines, Hotasi Nababan. Eksekusi
- Lewat Retret Kepala Daerah, Prabowo Dinilai Sedang Menghancurkan Demokrasi
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Prabowo, SBY, dan Jokowi Tekan Bersama Tombol Peluncuran Danantara
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha
- Tak Banyak Kader PDIP Ikut Retret di Magelang, Hubungan Pusat & Daerah Tetap Aman?