Pulang Liputan, Tiga Jurnalis Ditangkap Militer

Sesuai undangan, ketiganya meliput aksi pemusnahan narkoba oleh TNLA.
Setelah itu, tiga jurnalis tersebut berniat kembali ke kota.
Di Desa Phayargyi, tidak jauh dari titik bentrok TNLA dan militer, mereka dicegat aparat yang lantas mengeler mereka ke kantor.
Pemerintah yang dikendalikan NLD justru membela aksi militer.
Dalam waktu dekat, tiga jurnalis itu bahkan akan menjalani hearing sesuai Unlawful Associations Act.
"Mereka nekat menemui kelompok bersenjata itu. Jelas mereka melanggar hukum," kata Win Htein, ajudan senior Suu Kyi, dalam wawancara dengan Central News Bureau.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti proses hukum yang berlaku.
Di mata pemerintah, mempertahankan stabilitas keamanan jauh lebih penting ketimbang kebebasan pers.
Dua tahun lalu mungkin menjadi hal yang tak mengejutkan jika ada berita tentang penahanan jurnalis di Myanmar.
- Tindakan Ajudan Kapolri Dianggap Bentuk Pelecehan Terhadap Kebebasan Pers
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara
- Lebih dari 3.000 Orang Tewas Akibat Gempa Myanmar
- Gempa Bumi Kembali Terjadi di Myanmar Hari Ini
- Korban Tewas Gempa Myanmar Mencapai 2.700 Orang, BNPB Beri Info soal WNI
- Prabowo Bakal Lepas Misi Kemanusiaan ke Myanmar 3 April