Pulang Liputan, Tiga Jurnalis Ditangkap Militer
Sesuai undangan, ketiganya meliput aksi pemusnahan narkoba oleh TNLA.
Setelah itu, tiga jurnalis tersebut berniat kembali ke kota.
Di Desa Phayargyi, tidak jauh dari titik bentrok TNLA dan militer, mereka dicegat aparat yang lantas mengeler mereka ke kantor.
Pemerintah yang dikendalikan NLD justru membela aksi militer.
Dalam waktu dekat, tiga jurnalis itu bahkan akan menjalani hearing sesuai Unlawful Associations Act.
"Mereka nekat menemui kelompok bersenjata itu. Jelas mereka melanggar hukum," kata Win Htein, ajudan senior Suu Kyi, dalam wawancara dengan Central News Bureau.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti proses hukum yang berlaku.
Di mata pemerintah, mempertahankan stabilitas keamanan jauh lebih penting ketimbang kebebasan pers.
Dua tahun lalu mungkin menjadi hal yang tak mengejutkan jika ada berita tentang penahanan jurnalis di Myanmar.
- Sahroni Minta Polri Selesaikan Dugaan Intimidasi Wartawan oleh Kapolda Sulsel
- 7 Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar, Kemlu RI Turun Tangan
- DPR Pastikan Revisi UU Penyiaran untuk Harmonisasi UU Cipta Kerja
- RUU Penyiaran Dianggap Berpotensi Bungkam Kebebasan Pers
- RUU Penyiaran Jadi Topik Hangat, Gibran Ikut Berpendapat
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan