Pulangkan Gafatar Gunakan APBD Rp 5 Miliar, Begini Penjelasan Wagub

jpnn.com - PONTIANAK-Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengklarifikasi pemberitaan mengenai dana Rp5 miliar digunakan membeli tiket pesawat Lion Air, untuk memulangkan eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke kampung halamannya.
“Pembiayaan evakuasi terhadap penanganan eks Gafatar juga melibatkan APBD kabupaten. Misalnya saat dari Mempawah menuju lokasi penampungan Bengkangdam XII Tanjungpura, pembiayaan dari APBD setempat,” jelas Christiandi kepada Rakyat Kalbar (grup JPNN)
Sebanyak 350 jiwa eks Gafatar dipulangkan ke daerah asalnya dari Pelabuhan Dwikora Pontianak menggunakan KRI Teluk Gilimanuk 531. Saat akan berangkat, ada lima eks Gafatar diturunkan dari kapal, lantaran ditemukan dua anak-anak yang sakit dan langsung dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulan milik TNI Angkatan Laut (AL).
Pemprov Kalbar bekerjsama dengan semua unsur melalui Forkopimda, didukung Pangdam, Kapolda dan Danlantamal serta semua pihak, menginginkan eks Gafatar sampai ke tujuan dalam kondisi sehat.
“Sebagaimana diinformasikan oleh Mensos (Menteri Sosial), di tempat tujuan sudah terkoordinasi dengan baik. Jadi, jangan dipikir kita pulangkan mereka, macam anak ayam kehilangan induknya,” tegas Christiandy.
Pemprov Kalbar terus melakukan koordinasi dengan Pemkab/Pemkot yang masih melakukan evakuasi. Hingga saat ini tercatat sekitar 4.500 jiwa yang ditampung di camp penampungan di Pontianak. “Bisa saja jumlah ini berubah, sesuai kondisi lapangan, karena adanya penambahan dari beberapa kabupaten,” jelasnya. (rakyatkalbar/dkk/jpnn)
PONTIANAK-Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengklarifikasi pemberitaan mengenai dana Rp5 miliar digunakan membeli tiket pesawat Lion Air,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dituduh Menelantarkan Anak & Istri, Bambang Wuragil Merespons Begini
- Mbak Ita & Suami Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Suap Proyek di Semarang
- Iskandar Ditangkap Polisi di Ogan Ilir, Ini Kasusnya
- Kawasan Hutan Lindung TNTN Terbakar, Diduga Akibat Pembukaan Lahan Ilegal
- Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung Terkendala Lahan
- Hari Kartini, Pramono Gratiskan Pengurusan SIM untuk ASN dan Wartawan Perempuan