Pulau Enggano di Bengkulu Utara yang Berbatasan dengan India
Harus 12 Jam Seberangi Samudra Hindia
Hal menarik lainnya, berada di tengah Samudra Hindia, lokasi kecamatan diduga kerap menjadi perlintasan imigran gelap. Mereka biasanya melintasi Enggano dengan tujuan mencari suaka di Pulau Christmas, Australia. Bahkan, pernah ada imigran gelap yang terdampar di pulau tersebut lantaran kehabisan BBM dan terpaksa diamankan di Pulau Enggano.
Dari segi fasilitas masyarakat, Pulau Enggano juga masih terbilang terbelakang jika dibandingkan dengan kecamatan yang lain di Bengkulu. Hingga kini, masyarakat Pulau Enggano belum mendapat fasilitas listrik. Untuk penerangan dan kebutuhan listrik, masyarakat menggunakan genset besar yang dibeli dari dana Pemda BU. Itu pun penggunaannya sangat terbatas, yaitu hanya pukul 18.00–23.00 WIB. Sebab, biaya operasional genset cukup mahal.
Selain genset, di lokasi ada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Namun, hanya beberapa rumah di setiap desa yang menggunakan lantaran tidak semua rumah bisa memakai fasilitas tersebut.
Dari sisi infrastruktur jalan, Enggano juga masih terbelakang. Sepanjang 37 kilometer jalan yang menghubungkan enam desa, tidak sampai 15 kilometer yang sudah mendapat fasilitas pengerasan. Meski bisa dilalui kendaraan roda empat, jalan masih berupa jalan tanah merah yang licin dan berlumpur jika hujan.
Namun, untuk memperbaiki jalan di Enggano, pemda harus berpikir berkali-kali karena dana yang dibutuhkan tidak sedikit. Pembangunan jalan di Enggano mencapai empat kali lipat dari pembangunan di wilayah lain lantaran material harus dibawa dengan menggunakan kapal. Sebagian besar masyarakat Enggano bermata pencarian nelayan dan petani perkebunan.
Enggano tercatat sebagai penghasil pisang dalam jumlah besar. Setiap panen, hasilnya dikirimkan ke Provinsi di Sumatera dan Jawa. Bupati Bengkulu Utara (BU) Imron Rosyadi menyatakan, sebagai salah satu daerah kepulauan terluar, Enggano cukup tertinggal. Meskipun, belakangan pemerintah mulai melirik Enggano dalam program daerah terluar dan daerah kepulauan.
’’Untuk air minum, sebelumnya di Enggano agak kesulitan karena airnya bercampur air laut. Namun, sekarang ada program dari TNI-AL memanfaatkan mesin untuk mengubah air laut jadi air minum,’’ ucapnya.
Dia mengungkapkan, APBD memang tidak mampu membangun Kecamatan Enggano secara langsung, terutama infrastruktur. Belakangan, Pemda Bengkulu Utara mulai melakukan pendekatan dengan pemerintah pusat yang intinya meminta bantuan dana untuk pembangunan di Enggano.
Wilayah di Indonesia tidak hanya berbatasan dengan negara Asia Tenggara ataupun Papua Nugini. Namun, ada juga yang berbatasan dengan India. Papan
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai