Pulau Gambar dan Pulau Gili Nanggu, Benarkah Dijual?
Jumat, 07 September 2012 – 09:12 WIB

Pulau Gambar dan Pulau Gili Nanggu, Benarkah Dijual?
Sudah pasti pertanyaan tentang kabar penjualan Pulau Gambar itu pula yang ramai dialamatkan kepada Indra kemarin. "Sampai saat ini belum pernah ada orang atau pihak yang mengajukan kepemilikan atas Pulau Gambar. Baik untuk mengurus kepemilikan tanah atau pengelolaan kawasan tersebut," ujarnya.
Pulau Gambar hingga sekarang tak berpenghuni. Menurut Indra, pulau tersebut rawan untuk diarungi dengan kapal, baik kapal tradisional maupun kapal bermesin. "Sulit untuk ditempuh karena daerahnya penuh dengan karang-karang yang tajam dan batu-batu yang timbul ke permukaan laut," papar dia.
Selain itu, pulau yang di peta terlihat seperti noktah di barat daya Kalimantan tersebut berhadapan langsung dengan lautan lepas, yaitu Laut Jawa. "Anginnya di sana kencang dan ombaknya besar. Bahkan, saking besarnya ombak, mesin sepit bisa lepas dari tubuh sepitnya," lanjut Indra.
Karena itulah, Indra menyangsikan adanya investor yang tertarik untuk berinvestasi di sana, terutama mengembangkannya untuk kawasan wisata. Penawaran yang terpampang di www.privateislandonline.com memang mengindikasikan seolah-olah Pulau Gambar sangat cocok untuk dikembangkan sebagai resor wisata. Sebab, perairannya tenang dan dangkal sehingga sangat cocok untuk kegiatan memancing atau snorkeling, misalnya.
TELEPON seluler Muslim berkali-kali berdering. Pihak dari Jakarta, tepatnya dari Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri