Pulau Komodo Tetap Masuk 10 Besar Keajaiban Dunia
N7W Rilis Tiga Obyek Wisata Berpolemik
Selasa, 08 November 2011 – 07:50 WIB
"Kenapa mau membantu sesuatu, tetapi pakai mengeluarkan uang untuk orang asing terlebih dahulu," tanya dia. Disamping itu, dia juga mengatakan terlalu banyak uang yang harus dikeluarkan untuk mendapat sertifikat obyek paling ajaib di dunia.
Dengan lolosnya Komodo sebagai 10 besar, Zebi berharap itu bukan pertanda dimulainya mimpi buruk bagi Komodo. Sebab, hewan-hewan purba itu bisa menjadi indikator kualitas bumi saat ini. Saat hewan tersebut mampu hidup jutaam tahun, berarti secara luas bisa dikatakan kualitas bumi masih sama dengan era kejayaan hewan itu.
Transparansi sendiri memang penting, sebab Koordinator Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) Emmy Hafild juga sempat bimbang. Apalagi, dia tahu betul kalau Komodo sempat tertinggal jauh dengan konstestan lainnya. Namun, dia tidak terlalu memperdulikannya. "Luar biasa, Alhamdulillah bisa masuk 10 besar," katanya kemarin.
Lagi-lagi, Emmy juga enggan buka mulut menyebut berapa sebenarnya SMS yang memberikan dukungan. Dia tetap berlindung pada aturan yayasan N7W yang melarang dibeberkannya jumlah suara. Dikatakannya, bukan masalah transparan atau tidak, tetapi ancaman cukup berat kalau dilanggar. "Sanksinya bisa didiskualifikasi," ungkapnya.
JAKARTA - Yayasan The New Seven Wonders of the World (tujuh keajaiban dunia, N7W) tidak bergeming soal kontroversi eksistensinya. Kemarin, lembaga
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan