Pulau Pribadi pun 'Dijual' untuk Wisata

Pulau Pribadi pun 'Dijual' untuk Wisata
Pulau Pribadi pun 'Dijual' untuk Wisata

Di Abu Dhabi juga tegak berdiri masjid terbesar dengan ornamen yang sangat indah dan megah. Nama masjid itu sesuai pendirinya, Syekh Zayed Bin Sultan Al Nahyan. "Semua konsep diambil dari Alquran yang arsitekturnya dikonsepkan oleh Syekh Zayed," ujar Fatima Al Mehti yang setiap hari bertugas menerima wisatawan di masjid itu.

Masjid tersebut memang dibuat untuk memperlihatkan kepada dunia luar bahwa Islam adalah besar. Dengan demikian, semua orang (termasuk nonmuslim) boleh masuk ke masjid untuk melihat keindahannya. Namun, ada bangunan (masjid) yang lebih kecil terpisah yang berada di samping kanan Al-Nahyan, yang tak boleh dimasuki. Tempat ini khusus untuk membaca kitab suci Alquran. Sepanjang waktu dari masjid kecil itu terdengar alunan surat Alquran. Saat masjid baru dibuka, surat Ar Rahman (QS 55) terus berkumandang.

Tidak seperti masjid lain, masjid Zayed Al Nahyan ini sangat indah. Sewaktu pengunjung masuk dari pintu utama, di setiap sisi dinding terlihat ornamen bunga dari marmer yang didatangkan dari Tiongkok. Sedangkan keramik lantai dari Italia. "Bunga merupakan lambang surga. Ketika orang masuk masjid, dia seperti masuk surga dengan penuh bunga. Hanya gambar hewan dan manusia yang tidak boleh ada di masjid," tambah Fatima.

Di ruang yang luas tempat salat wanita juga dipenuhi bunga, atapnya pun diukir bunga keemasan. Lantai dari marmer ditutup lagi dengan karpet handmade dari wool New Zealand yang memiliki ornamen (corak) satu-satunya di dunia. "Ornamen ini dibuat oleh profesor kaligrafi dari Iran Ali Khalaqi," ujarnya.

Gurun pasir yang luas membentang seperti tak berujung, tampaknya, belum cukup untuk membangun tempat wisata di Abu Dhabi. Sampai-sampai, salah satu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News