Pulau Reklamasi Bisa jadi Lahan Perumahan DP 0 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Direskrimsus Polda Metro Jaya masih mengusut dugaan korupsi di proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Terlebih untuk proyek pulau C dan D yang diduga bermasalah.
Menurut pakar hukum Supardji, ada baiknya polisi segera mempercepat proses penyidikan. Dengan begitu kata dia, kelangsungan proyek reklamasi bisa segera ditentukan.
"Percepat proses penyelidikan itu untuk menentukan status hukumnya, apakah ada pidananya dan segera dilimpahkan ke pengadilan. Siapa tahu dalam proses perizinan dulu ada unsur gratifikasi atau korupsi," ucap Supardji saat berbicara di seminar pemanfaatan Pulau C dan D Untuk Warga di Universitas Jayabaya, Jakarta Timur, Senin (27/11) malam.
Menurut dia, setelah adanya kepastian hukum, Pemprov DKI Jakarta bisa mengambil keputusan dengan cepat.
Dia juga mengimbau Pemprov DKI Jakarta bisa membuka dan memulai negosiasi baru dengan pengembang yang intinya harus menguntungkan rakyat.
"Harus ada upaya, apakah ada amandemen atau negosiasi baru. Selama masih belum ada aturan baru, perjanjian lama masih berlaku dan harus dijunjung tinggi oleh Pemprov DKI Jakarta," tambah dia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Human Studies Institute Anggota Ikatan Geografi Indonesia (IGI) Rasminto mengatakan, Pemprov DKI Jakarta mesti mengkaji secara mendalam atas dampak ekonomis jika reklamasi pulau C dan D dibatalkan.
“Kami melihat dampak keekonomisan, termasuk ketika pulau ini batalkan dan ini juga perlu dikaji," kata dia.
Dia juga mengimbau Pemprov DKI Jakarta bisa membuka dan memulai negosiasi baru dengan pengembang reklamasi.
- Ingin Kembangkan Infrastruktur di Jakarta Utara, Ridwan Kamil: Ada Lahan Reklamasi
- Jika jadi Gubernur, Ridwan Kamil Akan Meninjau Izin Reklamasi Teluk Jakarta
- Saksi Ungkap Alasan Mark Up Harga Tanah Rumah DP 0 Rupiah Jadi Rp 322 Miliar, Ternyata
- Kunker ke PTFI, Tim KLHK & Bappenas Tanam Rumput Endemik di Ketinggian 4.300 Mdpl
- Tambang Ombilin Sawahlunto jadi Percontohan Hasil Reklamasi MIND ID
- Usut Kasus Korupsi Program Andalan Anies Baswedan, KPK Periksa eks Dirut Telkom Arwin Rasyid