Pulau Sebatik Pasca Ketegangan Indonesia Malaysia (1)
WNI dan Warga Malaysia Longgar Masuk ke Perbatasan saat Lebaran
Rabu, 15 September 2010 – 08:08 WIB
Bagaimana masyarakat di perbatasan wilayah Indonesia-Malaysia menyikapi ketegangan yang terjadi antara kedua negara akhir-akhir ini? Berikut laporan wartawan Jawa Pos THOMAS KUKUH yang berlebaran di Pulau Sebatik, Kaltim, dan Kota Tawau, Sabah, Malaysia, 9-14 September lalu.
--------------------------------------------------------------------
SEPERTI halnya di kawasan lain, pada saat Lebaran, Pelabuhan Sungai Nyamuk, Pulau Sebatik, juga mengalami peningkatan aktivitas penyeberangan. Terutama untuk trayek ke Kota Tawau, Sabah, Malaysia, dan sebaliknya.
Bila pada hari biasa, waktu penyeberangan tidak menentu "bergantung penumpang, pada hari-hari Lebaran kemarin intensitasnya meningkat tajam. Hampir setiap sepuluh menit speed boat datang dan pergi. Kapal bermotor kecil itu selalu penuh dengan penumpang plus barang bawaannya.
Di pelabuhan mungil yang hanya terbuat dari kayu itu, satu per satu penumpang harus naik-turun tangga dermaga. Orang mesti super hati-hati. Sebab, banyak kayu-kayunya sudah banyak yang rapuh dan setiap waktu bisa mengancam orang yang menginjaknya. Begitu naik ke daratan, sejumlah tukang ojek siap mengantar warga yang akan pulang kampong atau ke rumah famili. "Lebaran pasti ramai. Banyak orang Tawau datang kemari," ucap Aris, salah seorang tukang ojek di pelabuhan itu.
Bagaimana masyarakat di perbatasan wilayah Indonesia-Malaysia menyikapi ketegangan yang terjadi antara kedua negara akhir-akhir ini? Berikut laporan
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara