Pulau Sebatik Pasca Ketegangan Indonesia Malaysia (1)
WNI dan Warga Malaysia Longgar Masuk ke Perbatasan saat Lebaran
Rabu, 15 September 2010 – 08:08 WIB
Tapi bukan berarti orang warga luar Malaysia yang tidak memiliki izin lengkap tidak bisa menyeberang ke sana. Jawa Pos pun merasakan kelonggaran itu. Saat tidak mengantongi izin lengkap, Jawa Pos mencoba memasuki wilayah Malaysia itu. "Semuanya bisa diatur," kata salah seorang warga yang biasa menyeberang. Sebut saja namanya Rizal. Dia pun bersedia membantu penyebrangan itu sambil tersenyum.
Rizal mengaku mengenal baik sebagian besar Marinee yang bertugas di Tawau. Sebagai pelicin, dia lalu menyiapkan satu slop rokok kretek buatan Indonesia untuk diberikan kepada pertugas yang bertugas di sana. Semuanya berjalan dengan lancar. "Awak mau antar keluarga sebentar ke Tanjung Batu Laut (sebuah desa di wilayah Tawau)," ucap Rizal kepada empat Marinee yang bertugas di atas kapal motor kecil bertuliskan Polis di lambungnya. Tanpa melakukan pemeriksaan lebih lanjut, para petugas yang hanya duduk di dalam kapal itu langsung mempersilakan Rizal.
Sebenarnya, katanya Rizal, meskipun tidak melapor ke Marine tidak ada masalah. Itu hanya sekedar antisipasi. Sebab, beberapa petugas hafal benar dengan warga-warga sebatik yang biasa keluar masuk Tawau. Namun jika ada orang asing atau orang orang luar Sebatik, maka biasanya akan diperiksa.
Kantor Imigresen (Imigrasi) Tawau yang letaknya tak jauh dari pelabuhan pun tutup. "Ini (kantor Imigresen) tempat cop (mendapat stempel izin masuk) kalau warga Sebatik datang," ucap Rizal.
Bagaimana masyarakat di perbatasan wilayah Indonesia-Malaysia menyikapi ketegangan yang terjadi antara kedua negara akhir-akhir ini? Berikut laporan
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala