Pulihkan Kepercayaan Publik Tak Cukup Dengan Komite Etik
Kamis, 04 Agustus 2011 – 22:00 WIB
JAKARTA - Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi, mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menyikapi runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap KPK dengan upaya luar biasa (extraordinary). "Tidak bisa melalui pengawasan internal. Tapi harus secara extraordinary dalam menyikapi runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap KPK," tegas Hendardi, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/8).
Salah satu cara menyikapi ketidakpercayaan masyarakat tersebut, lanjut Hendardi, bisa dengan membentuk komisi pengawasan etik yang anggotanya dari luar KPK. "Itu akan lebih cepat mengembalikan kepercayaan masyarakat," ujarnya.
Baca Juga:
Lebih lanjut, dia juga menyarankan agar orang-orang KPK yang diduga bermasalah, lebih baik mundur dulu dari jabatannya atau setidaknya non-aktif. Demikian juga halnya dengan partai politik yang "main mata" dengan petinggi KPK. "Partai bersangkutan mestinya diberi hukuman," pintanya.
Selain itu, Hendardi menyesalkan sikap Komisi III DPR yang tidak pernah mendorong dibentuknya komisi etik eksternal KPK, sebab komisi etik yang dibentuk secara internal selama ini tidak pernah membuahkan hasil yang optimal untuk suatu perubahan. Terakhir, Hendardi mendesak DPR untuk segera mengevaluasi dan mengaudit kinerja KPK yang sudah menjalani tugasnya selama dua leg (putaran).
JAKARTA - Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi, mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menyikapi runtuhnya kepercayaan masyarakat
BERITA TERKAIT
- Pengumuman Hasil Seleksi CPNS 2024 Dimulai Besok, Sebegini Instansi yang Siap
- Presidium MLB NU Sentil Gus Yahya soal Program Makan Bergizi Gratis
- Bambang Komisi XII Anggap Suplai BBM Selama Nataru Lancar, Tidak Ada Kendala
- Melalui FDP, BAZNAS Fokus Tingkatkan Kompetensi Amil Profesional
- Kompolnas Apresiasi Kerja Keras Polri Amankan Natal dan Tahun Baru
- Pakar Hukum Sarankan Polda Metro Terbitkan SP3 Untuk Firli Bahuri, Ini Alasannya