Seniman Abdul Rais
Pulkam Demi Mengenalkan Morotai Lewat Sentuhan Tangan
jpnn.com - Kemampuan seni rupa Abdul Rais sudah diakui bahkan hingga ke Jakarta. Namun itu tak membuatnya jemawa. Seniman ini lebih memilih pulang kampung (Pulkam), berkecimpung dengan hidup apa adanya, demi mengenalkan Morotai lewat sentuhan tangannya.
Samsudin Chalil, Daruba
Papan nama Sanggar Rupa Tigalu terpancang di halaman sebuah rumah yang tengah dalam proses pembangunan. Rumah di Desa Wawama, Kecamatan Morotai Selatan itu milik Abdul Rais. Di kampungnya, ia dikenal sebagai seniman yang mendirikan sanggar seni tersebut.
Sanggar Tigalu memanfaatkan batok kelapa yang banyak terdapat di Pulau Morotai untuk disulap menjadi kerajinan multifungsi. Rais dan rekan-rekannya mengubah tempurung kelapa menjadi lampu hias bermacam bentuk. Kreasi bentuk disesuaikan dengan muatan lokal, menonjolkan kekhasan Morotai.
Mulai dari motif Anggrek Wayabula, Burung Bidadari, ikan, kerbau, hingga kodok. Variasi bentuknya mencapai puluhan jenisnya. Bahkan bisa disesuaikan dengan keinginan pemesan.
”Untuk tipe lampu hias hampir semua jenis flora dan fauna sudah saya buat. Kalau ada yang pesan tinggal tentukan saja, mau hiasan lampu hias tipenya seperti apa," ungkap Rais yang kini berusia 37 tahun, Sabtu (18/11).
Deretan kerajinan tangan hasil karya Sanggar Tigalu. Foto: SAMSUDIN CHALIL/MALUT POST/JPNN.com
Sanggar Tigalu, yang merupakan akronim dari Tifa Galela Memanggil, baru didirikan September lalu.
- Kantor Pusat BNI Pajang Karya Lukis 7 Seniman Visual Muda Disabilitas
- Akui Belum Move On dari Mantan Istrinya, Ardhito Pramono: Gue Tetap Bisa Berkarya
- Aktor Indonesia Pascal Phoa Tampil dalam Pertunjukan Teater Hamlet di New York
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PKS Gelar Ngobrol Santai Seputar Budaya Bersama Para Seniman