Puluhan Calon Penumpang Ditolak Naik Kereta Api
jpnn.com, PURWOKERTO - Puluhan calon penumpang di Stasiun Besar Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) ditolak naik kereta api saat arus balik lantaran tidak memenuhi persyaratan.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Ayep Hanapi mengatakan, berdasarkan data sementara, jumlah penumpang yang diberangkatkan dari stasiun itu pada Minggu (16/5) sebanyak 493 orang.
"62 calon penumpang yang batal berangkat karena tidak memenuhi persyaratan. PT KAI (Persero) mengembalikan biaya tiket dari 62 calon penumpang tersebut," kata Ayep di Purwokerto, Minggu malam.
Dia menjelaskan puluhan calon penumpang itu sedianya akan naik KA Serayu relasi Purwokerto-Kiaracondong-Pasar Senen sebanyak 16 orang, KA Argo Lawu relasi Solo-Purwokerto-Gambir sebanyak 8 orang.
Selanjutnya calon penumpang KA Bengawan relasi Pasar Senen-Purwosari sebanyak 11 orang, KA Argo Lawu relasi Gambir-Solo sebanyak 7 orang, dan KA Bengawan relasi Purwosari-Pasar Senen sebanyak 20 orang.
Menurut Ayep, sebagian besar calon penumpang ditolak naik kereta api karena tidak membawa surat keterangan dari kepala desa/lurah dan surat tugas..
Dia memperkirakan jumlah penumpang yang ditolak bisa bertambah karena hingga pukul 00.00 WIB, masih ada dua kereta api yang akan berhenti untuk melayani penumpang di Stasiun Besar Purwokerto.
"Keduanya, yakni KA Bima relasi Gambir-Surabaya Gubeng dan KA Gajayana relasi Gambir-Malang," katanya.
Tanpa kompromi, petugas KAI tolak pemudik yang tak memenuhi syatat untuk menaiki kereta api selama arus balik.
- KAI Properti-Kementerian Komdigi Perkuat Pemahaman Implementasi UU PDP
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Cegah Kecelakaan, KAI Divre III Palembang Tutup Perlintasan di Simpang-Payakabung
- KAI Logistik Ajak Pelaku Usaha Manfaatkan Moda KA untuk Dorong Green Logistics
- Gandeng Berbagai Instansi, KAI Gelar Simulasi Tanggap Darurat di Stasiun Pancoran Bank bjb
- Wujudkan Efisiensi & GCG dalam Penggunaan BBM Subsidi di Perkeretaapian, KAI Gandeng BPH Migas