Puluhan Desa Diselimuti Debu Vulkanik
Mendesak, Warga Butuh Bantuan Masker
Rabu, 08 September 2010 – 18:11 WIB

DEBU - Seorang warga menyiram jalan yang dipenuhi debu vulkanik akibat letusan Gunung Sinabung, di Simpang Empat, Tanah Karo, Selasa (7/9). Foto: Andri Ginting/Sumut Pos.
KARO - Pasca letusan kembali gunung api Sinabung dini hari kemarin, Selasa (7/9), pukul 00.23 sampai 00.38 WIB, puluhan desa diselimuti debu vulkanik. Guyuran hujan deras ketika letusan terjadi, sepertinya tidak berpengaruh banyak bagi desa-desa di kawasan radius 6 km. Pantauan Sumut Pos (grup JPNN) di lapangan, saat ini cukup sulit untuk memasuki kawasan Gunung Sinabung, khususnya melalui jalur Simpang Empat-Lau Kawar, sekitar Desa Sukanalu (pos pamantauan sementara sebelumnya). Kondisi jalan yang dipenuhi debu vulkanik, selain menyulitkan pandangan mata, juga dikhawatirkan berdampak buruk bagi kesehatan. Arus lalu lintas pun terlihat sepi sekali. Tidak banyak kendaraan yang lalu-lalang.
Tidak hanya perkampungan sekitar lingkaran 6 km, desa yang berada di radius aman gunung yang berada di ketinggian itu juga diselimuti debu vulkanik. Semisal, di Desa Surbakti (dekat pos pemantauan) dan Desa Perteguhen (yang dikunjungi SBY kemarin, Red), telihat jelas kumpulan debu di atas tanah, jalan dan tumbuhan yang ada.
Baca Juga:
Jarak pandang berkendaraan pun diperkirakan tidak lebih dari 10 meter. Parahnya, lintasan kendaraan yang melintas di aspal, membangkitkan kembali debu yang sudah berada di bawah. Debu-debu yang berterbangan di udara itu menyulitkan pandangan mata, khususnya pengendara roda dua. Bau abu vulkanik bercampur aroma belerang, terasa sangat menyengat indra penciuman. Sementara, debu di sekitar aspal dipastikan membuat iritasi pada mata (memerah/perih).
Baca Juga:
KARO - Pasca letusan kembali gunung api Sinabung dini hari kemarin, Selasa (7/9), pukul 00.23 sampai 00.38 WIB, puluhan desa diselimuti debu vulkanik.
BERITA TERKAIT
- Inilah Syarat Honorer Dialihkan menjadi Outsourcing, Segera Diurus ya
- Air Kiriman dari Bogor Sudah Sampai Depok, Waspada Banjir
- Ada Pendataan Honorer Tidak Bisa Daftar PPPK 2024, tetapi Masih Dibutuhkan
- Jenazah Lilie Wijayati si Mamak Pendaki Tiba di Rumah Duka Bandung, Pelayat Penuhi Ruangan
- Pembantai Harimau Sumatra di Rohul Ditangkap, Lihat Tuh Tampangnya
- Pendakian ke Puncak Carstensz Disetop Sementara