Puluhan Mahasiswa UMI Kunjungi MK
Senin, 23 Februari 2009 – 18:33 WIB

Puluhan Mahasiswa UMI Kunjungi MK
''Jika MA menguji peraturan di bawah undang-undang, MK hanya menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945,'' kata Arsyad.
Di samping menjelaskan perbedaan-perbedaan antara MA dan MK, hakim yang pernah berkunjung ke UMI itu juga menjelaskan tentang visi-misi MK, asas-asas hukum acara di MK, serta tata cara mengajukan perkara di MK.
''Sekarang sudah bisa mendaftarkan perkara melalui internet. Jadi, jika kalian tidak punya biaya untuk datang ke Jakarta, pengajuan melalui internet juga diterima,'' ungkapnya.
Dalam kesempatan tanya jawab, seorang mahasiswa menanyakan tentang pengajuan perkara pemilihan kepada daerah (Pilkada) Jawa Timur (Jatim) yang kedua kalinya setelah diputus MK. Menanggapi pertanyaan itu, Arsyad menjelaskan bahwa perkara yang sudah diputus oleh MK tidak bisa dianggap perkara lagi, karena putusan MK merupakan pengadilan tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final.
JAKARTA – Puluhan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengunjungi Mahkamah Konstitusi (MK), Senin
BERITA TERKAIT
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang