Puluhan Negara Berkomitmen Hapuskan Mobil Berbahan Bakar Minyak, Australia Masih Ketinggalan

Penjualan mobil listrik semakin pesat
Menurut asosiasi industri otomotif Australia, baru 0,8 persen dari jenis kendaraan ringan baru yang dijual bertenaga listrik di tahun 2021.
Meskipun angka ini dua kali lipat dari jumlah yang terjual tahun lalu, namun sangat ketinggalan bila dibandingkan tren penjualan global 4 persen.
Di Eropa dan Inggris saat ini satu dari 10 mobil yang terjual merupakan mobil listrik.
Di Norwegia, yang memimpin penjualan mobil listrik di dunia, tiga perempat mobil baru yang terjual tahun lalu adalah mobil listrik.
Penjualan kendaraan ramah lingkungan ini terus tumbuh melampaui penjualan mobil bensin. Bahkan semasa pandemi COVID-19, penjualan mobil listrik tumbuh karena penjualan mobil bensin turun.
Banyak negara yang menyatakan keinginan untuk menandatangani perjanjian larangan mobil bertenaga bensin juga telah memiliki infrastruktur pengisian baterai yang lebih berkembang.
Menurut The Blueprint Institute, pada tahun lalu belum cukup 100 stasiun pengisian baterai per sejuta orang di Australia, sementara di Eropa sudah ada 400 stasiun per sejuta orang.
Bahkan Amerika Serikat, yang sama-sama tertinggal dalam mobil listrik dan tidak berniat menandatangani larangan mobil BBM pada 2035, memiliki dua kali lebih banyak stasiun pengisi baterai daripada Australia.
Dibandingkan negara-negara maju lainnya, Australia dianggap masih ketinggalan untuk pengadaan mobil listrik
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia