Puluhan Pelajar Jepang Belajar Industri Pulp & Paper di APP Group
jpnn.com, JAKARTA - Puluhan pelajar Jepang mengunjungi unit usaha APP Group di Riau, yakni PT Arara Abadi dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk - Perawang Mill.
Ini merupakan kedua kalinya para pelajar siswa sekolah menengah atas Sakado University of Tsukuba Senior High School dan Ehime University Senior High School ke sana.
"Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang industri kehutanan dan pulp & paper kepada generasi muda Jepang," kata Manager of APP Sustainability and Corporate Communications for Japan region Yu Yamazaki, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (1/8).
Kunjungan itu diinisiasi oleh APP Jepang (APP Group) sebagai bagian dari kolaborasi yang telah dilakukan sejak 2015 dengan berbagai institusi pendidikan di Jepang.
Selama kunjungan, pelajar diberi kesempatan untuk melihat langsung berbagai area operasional, mulai dari plantation, fire management, program pemberdayaan masyarakat, proses produksi di pabrik, R&D, dan nursery.
"Sesuai arahan pemerintah Jepang, sekolah-sekolah ingin mendidik generasi muda untuk dapat berkontribusi pada isu global seperti SDGs dan perubahan iklim," ungkapnya.
Yamazaki menambahkan melalui program ini, APP dapat berkolaborasi dengan sekolah-sekolah untuk mendukung pendidikan mereka sekaligus membangun branding di pasar Jepang.
Salah satu tenaga pendidik dari Sakado University of Tsukuba Senior High School, Yoshikazu Tatemoto mengatakan selama ini negaranya banyak mengimpor dan menggunakan kertas yang diproduksi di sini.
Puluhan pelajar Jepang belajar industri Pulp & Paper pada unit usaha APP Group di Riau.
- Dorong Indonesia Emas, EF Beri Pelatihan Bahasa Inggris untuk Guru Sekolah Negeri
- Acer Smart School Awards Kembali Digelar di 2024, Dorong AI untuk Kemajuan Pendidikan
- Pendidikan Jadi Salah Satu Sektor Besar, Tapi Australia Akan Batasi Jumlah Pelajar Internasional
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Banggar DPR Kritisi Rendahnya Serapan Anggaran Pendidikan
- 800 Guru & Pendidik Ramaikan Ng(k)aji Pendidikan GSM