Puluhan Pelaku Pembusuran di Makassar Ditangkap Polisi, 5 di Antaranya Ditembak Akibat Melawan

jpnn.com - MAKASSAR - Polrestabes Makassar menangkap puluhan pelaku yang diduga kerap melakukan aksi teror pembusuran dan tawuran yang meresahkan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Pihak kepolisian ‘menghadiahi’ timah panas kepada lima pelaku yang mencoba melawan saat hendak diamankan.
Kelima pelaku itu diamankan bersama 20 orang lainnya yang ditangkap di tiga wilayah Kota Makassar, Sulsel.
Penangkapan puluhan pelaku aksi teror pembusuran ini dilakukan tim gabungan yang dipimpin Plh Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar Iptu Jeriady bersama tiga Polsek jajaran Polrestabes Makassar.
“Jadi, Polrestabes Makassar menangkap 20 pelaku yang kerap melakukan aksi pembusuran dan tawuran. Dari 20 tersangka ini, ada lima yang diberikan tindakan tegas terukur karena memang melawan petugas,” kata Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto di Makassar, Senin (12/12).
“Polrestabes Makassar sudah berkomitmen apabila ini masih dilanjutkan kami akan makin keras melakukan penindakan. Mereka ini kerap melakukan pembusuran terhadap orang yang tidak dia kenal memang sengaja mereka ini membuat seolah-olah Makassar tidak aman," ungkap Budhi.
Perwira menengah Polri itu mengatakan motif pelaku ini memang sengaja untuk melakukan aksi teror terhadap warga atau pun pengendara di malam hari.
“Dari pengakuan mereka ada beberapa kali melakukan aksi, tidak ada kelompok dari mana-mana. Memang sengaja ini buat Makassar tidak aman," urainya.
Polisi menembak lima pelaku pembusuran yang meresahkan warga Kota Makassar, Sulsel.
- Siswa SMA Tewas di Asahan, Soedeson: Jika Keluarga Ragu, Silakan Lakukan Autopsi
- Klarifikasi Polda Jateng soal Intimidasi Ibu Korban di Kasus Brigadir AK
- Analisis Reza soal Kejahatan AKBP Fajar Pemangsa Anak-Anak
- Komisi III Dukung Sanksi PTDH untuk Oknum Polisi Terlibat Pemerasan di Kepri
- Propam Periksa Kanit PPA Polrestabes Makassar, Kasusnya Bikin Malu
- Calon PPPK Makassar Desak Batalkan Penundaan Pengangkatan: Kami Sudah Berjuang, tetapi Tak Dihargai