Puluhan Perusahaan di Bekasi Pilih Hijrah ke Jateng
BEKASI - Standar upah yang terlalu tinggi ternyata telah membuat kalangan pengusaha di Kota Bekasi, Jawa Barat merasa tidak nyaman. Mereka pun memilih gulung tikar dan hijrah ke daerah lain yang tenaga kerjanya lebih murah.
”Kami sudah terima aduan ada sekitar 20 perusahaan yang gulung tikar. Mereka beralasan karena tak kuat membayar upah honor pekerjanya,” kata Ketua DPRD Kota Bekasi Tumai kepada wartawan, Senin (11/4) kemarin.
Tumai menjelaskan, kondisi ini membuat jumlah pengangguran meningkat cukup besar. Pasalnya, di antara perusahaan yang tutup itu rata-rata memiliki sekitar 2000 sampai 7000 pekerja.
Menurutnya, pengusaha-pengusaha yang gulung tikar itu hijrah ke wilayah Semarang, Solo, dan Pemalang. “Paling banyak ke daerah Solo Jawa Tengah, karena selisihnya (upah) sangat besar,” ucapnya.
Namun, klaim Tumai itu dibantah oleh Kepala Bidang Hubungan Industri Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, Sudirman. Menurutnya, selama ini tidak pernah ada keberatan dari pihak pengusaha soal upah minimum pegawai. ”Tidak ada yang tutup karena UMK,” katanya, saat dihubungi, Senin (11/4).
Sudirman menjelaskan, kebanyakan perusahaan yang pindah itu karena alasan strategis. Mereka memilih lokasi yang memang diperuntukkan bagi industri.
“Mungkin mereka memilih lokasi yang strategis, sebagai pusat industri. Kalau di Kota Bekasi kan, bukan kota industri. Kecuali daerah Kabupaten Bekasi,” tandasnya. (dny/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS