Puluhan PMI Jateng Dipulangkan, Banyak yang Sakit & Tak Betah Beban Kerja Tinggi

jpnn.com, SEMARANG - Puluhan warga Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dipulangkan dari negara tujuannya. Penyebabnya adalah masalah administrasi hingga beban kerja tinggi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng Ahmad Aziz mengatakan pemulangan pahlawan devisa itu dilaporkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sepanjang 2023 hingga 2024.
Namun demikian, Aziz tidak merinci secara pasti jumlah warga Jateng yang dipulangkan tersebut.
"Kami telah beberapa kali menerima surat dari Kemenlu terkait pemulangan warga Jateng. Jumlahnya ada puluhan sepanjang 2023-2024, naik turun atau statis," kata Aziz kepada JPNN.com, Senin (3/3).
Pemulangan tersebut dilakukan karena para PMI tidak betah di negara penempatan. Termasuk, beban kerja hingga dikarenakan sakit kronis yang memaksa harus pulang ke Tanah Air.
Menurutnya, pemulangan PMI telah melalui serangkaian koordinasi, dan komunikasi dengan perusahaan penyalur, serta keluarganya.
"Ada yang tidak digaji, administrasi perpanjangan kerja tidak sesuai, tidak kerasan, dan beberapa memang ada yang sakit," kata Aziz.
Termasuk karena persoalan PMI pindah-pindah kerja tidak sesuai administrasi kompetensi yang telah ditentukan. Misalnya, PMI yang bekerja di sektor manufaktur lalu pindah ke bidang perikanan.
Beban kerja & masalah administrasi jadi penyebab puluhan PMI Jateng dipulangkan dari luar negeri.
- Viral Ulat di Menu Makan Bergizi Gratis, Disdik Semarang Belum Terima Laporan Resmi
- 10 Ribu Ijazah Siswa di Semarang Ditahan Pihak Sekolah, Wali Kota Agustina Tegas Bilang Begini
- Kementerian P2MI Memfasilitasi Kepulangan 124 Pekerja Migran dari Arab Saudi
- Pemerintah Diminta Cabut Moratorium Pengiriman Pekerja Migran Indonesia ke Timur Tengah
- Satu PMI Ditemukan Tewas Penuh Luka di Kamboja, Menteri P2MI Bilang Begini
- Pembangunan Jateng Andalkan Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi: Tingkatkan Pelayanan