Puluhan PMI Jateng Dipulangkan, Banyak yang Sakit & Tak Betah Beban Kerja Tinggi

Kondisi inilah membuat status PMI menjadi ilegal hingga akhirnya dideportase karena telah melanggar undang-undang di negara tersebut.
"Apabila pindah ke lain otomatis sudah menjadi illegal. Misal rumah tangga, tiba-tiba pindah jadi indsutri, itu tak sesuai administrasi, terus ABK (anak buah kapal, red), pindah ke darat, itu juga sama," katanya.
Rata-rata negara yang paling banyak memulangkan PMI asal Jateng, yaitu dari beberapa negara di Timur Tengah. Kendati begitu, pihaknya memastikan akan mengurus pemulangan para PMI bisa sampai ke kampung halamannya.
Disinggung negara mana saja yang kerab memulangkan PMI asal Jawa Tengah, Aziz tak merinnci angka secara pasti. Namun, deportase ini kerab terjadi oleh PMI yang bekerja di Negara Timur Tengah.
"Ada di Taiwan, lalu Hong Kong. Tetapi seringnya dari Arab Saudi karena persoalan orangnya tidak betah," katanya.(wsn/jpnn)
Beban kerja & masalah administrasi jadi penyebab puluhan PMI Jateng dipulangkan dari luar negeri.
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
- Taj Yasin Ikut Retret di Akmil Magelang dengan Semangat Bangun Jawa Tengah
- Pelarian Imam Ghozali Berakhir, Pembunuh Ibu Kandung Itu Tertangkap dalam Kondisi Lemas
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Sebelum Buat Video Permintaan Maaf, Sukatani Ternyata Didatangi Polisi
- Jauh Sebelum #KaburAjaDulu Trending, Ribuan Warga Jateng Sudah Kerja di Luar Negeri
- Resmi Dilantik, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Tancap Gas Bangun Jawa Tengah