Puluhan PTN Sudah Lapor
Jumat, 21 Januari 2011 – 08:23 WIB
Persoalan lainnya adalah, PTN-PTN mengatakan upaya tindaklanjut tersebut terpengaruh dari program pembangunan yang berjalan lebih dari satu tahun (multiyears). Dalam prakteknya, pembangunan yang dijalankan tersebut menggunakan anggaran dari tahun-tahun yang berbeda.
Terkait dua dugaan hasil rapat panggilan tersebut, Nuh tidak bisa mengelak. Dia mengatakan memang terdapat perbedaan angka nominal antara temuan BPK dengan laporan dari PTN. "Biarkan satker-satker (PTN) itu berkoordinasi dulu. Kami tetap akan memback-up," tambah mantan rektor ITS itu.
Nuh berharap, dengan proses ini kabar tidak sedap yang berhembus di kemendiknas bisa segera hilang. Seperti diberitakan sebelumnya, BPK melansir hasil auditnya pada anggaran negara 2009. Data yang diterima kemendiknas pada Agustus 2010 itu, menyebutkan di lingkungan kemendiknas terdapat aliran dana liar sebesar Rp 2,3 triliun.
Menurut catatan kemendiknas, pos terbesar dari temuan BPK tersebut adalah pendanaan di satker (satuan kerja) kemendiknas yang berbentuk PTN. Seperti di RS Pendidikan Universitas Airlangga (Unair) sebesar Rp 38 miliar dan Universitas Mataram Rp 19,5 miliar.
JAKARTA - Upaya jemput bola yang dilakukan jajaran Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), berjalan lancar. Kemendiknas kemarin memanggil
BERITA TERKAIT
- Sinergi ARLIC dan IMLA Dorong Pengembangan Bahasa Arab di Indonesia
- PPDB Diganti SPMB, Mendikdasmen Mengeklaim Ada Hal Baru
- Tingkatkan Literasi Anak, Universitas Bakrie-Yayasan Buddha Tzu Chi Gelar Ekspresi 2025
- Dilantik Jadi Kaprodi S2 Ilmu Hukum, Edi Hasibuan Berharap Banyak Polisi Mendaftar
- Uhamka Resmi Luncurkan UCT, Program Khusus Generasi Milenial dan Alpha
- 4 Jalur Sistem Baru PPDB, Prestasi Non-akademik Ditambah