Puluhan Rekening FPI dan Afiliasinya Diblokir, Munarman Takutkan Hal Ini
jpnn.com, JAKARTA - Munarman selaku mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) menyebut sikap pemerintah melalui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang memblokir rekening secara sepihak bisa berdampak buruk bagi perbankan di Indonesia.
Menurut dia, sikap pemerintah itu bisa meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan Indonesia.
Masyarakat akan menilai bahwa pemerintah bisa semena-mena memblokir rekening.
“Karena runtuhnya kepercayaan terhadap sistem perbankan, ini akan mendorong masyarakat tidak lagi menggunakan jasa perbankan atau bisa terjadi rush money pada akhirnya,” ujar Munarman ketika dihubungi JPNN.com, Kamis (21/1)
Diketahui bahwa rush money merupakan fenomena ketika masyarakat berbondong-bondong menarik simpanan mereka di bank.
Munarman menyebut aksi itu bisa menggembosi perekonomian sebuah negara.
PPATK diketahui telah memblokir 89 rekening FPI dan afiliasinya. Pemblokiran merupakan tindak lanjut keputusan pemerintah membubarkan dan melarang keberadaan FPI.
Munarman mengaku tak mengetahui siapa saja eks pengurus yang rekeningnya ikut diblokir oleh PPATK.
Munarman khawatir sikap sepihak pemerintah yang memblokir rekening FPI dan afiliasinya berdampak buruk bagi sistem perbankan. Kemungkinan terburuknya masyarakat tak lagi percaya menyimpan uang di bank.
- BAZNAS Perkuat Keamanan Transaksi Keuangan dalam Pengelolaan Zakat
- Kriteria Calon Pimpinan DPD RI Harus Bersih dari Judi Online
- BRI Blokir Ribuan Rekening yang Terindikasi Terkait Judi Online
- Tegas, BRI Blokir 1.049 Rekening yang Diduga Terlibat Judi Online hingga Juni 2024
- KPK Sedang Proses Transaksi Mencurigakan Terkait Pemilu 2024 yang Mencapai Rp80 T
- Singgung 4 Bandar Judi Online yang Terdeteksi, Kapolri: Nanti Dilihat Saja