Puluhan Ribu Buruh Siap Demo Tolak Kenaikan BBM, Tunggu Tanggal Mainnya!
jpnn.com, JAKARTA - Partai Buruh dan organisasi Serikat Buruh kembali menyatakan bakal menggelar demo besar-besaran untuk menolak kenaikan harga BBM yang diumumkan hari ini.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu per liter.
Kemudian Solar subsidi naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500 per liter.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan ada beberapa alasan mengapa pihaknya menolak kenaikan tersebut.
Pertama, kenaikan BBM tersebut akan menurunkan daya beli yang sekarang ini sudah turun 30 persen, bahkan bisa mencapai 50 persen.
"Peenyebab turunnya daya beli ialah peningkatan angka inflansi menjadi 6.5 - 8 persen sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket," ujar Said Iqbal, Sabtu (3/9).
Di sisi lain, upah buruh tidak naik dalam tiga tahun terakhir, bahkan Menteri Ketenagakerjaan sudah mengumumkan jika pemerintah akan menghitung kenaikan UMK 2023 kembali menggunakan PP 36/2021.
"Dengan kata lain, diprediksi tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi," ungkapnya
Partai Buruh dan organisasi Serikat Buruh kembali menyatakan akan aksi besar-besaran untuk menolak kenaikan harga BBM
- Pelindo Solusi Logistik Catatkan Kinerja Positif Sepanjang Kuartal III 2024
- Prabowo Diminta Hati-Hati soal Pengalihan Subsidi BBM menjadi BLT
- Pemerintah Berencana Alihkan Subsidi BBM jadi BLT, tetapi
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- Pemimpin Paling Berpihak ke Industri SKT, Khofifah Tuai Dukungan Ribuan Buruh Ngawi
- Layani Energi ke Pelosok Negeri, Pertamina Tambah Penyalur 40 BBM Satu Harga