Puluhan Tahanan Mendaftar Ikut Mencoblos

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memfasilitasi para tahanannya untuk menggunakan hak pilih. Saat ini sudah ada 23 orang yang mendaftar untuk ikut serta memilih.
"Sampai hari ini yang terdaftar yang ingin menggunakan hak pilihnya ada puluhan orang, masing-maasing di (tahanan) Guntur 10 orang dan (tahanan) KPK 13 orang," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP di KPK, Jakarta, Selasa (8/4).
Johan menjelaskan, bagi para tahanan akan disediakan tempat pemungutan suara khusus di depan rutan-rutan. "Ini namanya TPS 21, masuk dalam Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan," ujarnya.
Saat ini terdakwa kasus dugaan suap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tarahan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung pada tahun 2004, Izedrik Emir Moeis sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita. Johan mengatakan, politikus PDI Perjuangan itu akan mencoblos di rumah sakit.
"Ada satu tahanan yang kita fasilitasi untuk mencoblos di RS Harapan Kita karena ada yang sampai saat ini menjalani perawatan karena masih sakit yaitu Emir Moeis," ucap Johan.
Johan menjelaskan, bagi tahanan KPK yang dititipkan di Rutan Pondok Bambu dan Cipinang juga diberikan hak untuk ikut serta dalam pemilu. "Itu yang difasilitasi hanya yang statusnya tahanan KPK, makanya saya kasih tahu tahanan yang masih dalam penguasaan KPK, kalau Pondok Bambu dan Cipinang di sana ada tempatnya sendiri," tandasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memfasilitasi para tahanannya untuk menggunakan hak pilih. Saat ini sudah ada 23 orang yang mendaftar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Perubahan KUHAP Penting, Tetapi Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
- Ketua INTI Tangsel Ajak Masyarakat Teladani Semangat Kebangkitan Kristus
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- 165 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Panjang 2025
- ISNU Gelar Fun Walk dan Menanam Satu Juta Pohon untuk Masa Depan Bumi