Puluhan Tahun Mutu Pendidikan Indonesia Tetap Rendah, Nur Rizal: Berikan Guru Otonomi
Menurutnya, pemberian otonomi itu penting karena antarguru punya peluang saling berbagi dan mendukung satu sama lain dalam meningkatkan standar kualitas pengajarannya.
"Jika kebijakan ini terus menerus terjadi, maka akan tercipta budaya baru. Guru merasa percaya diri dan memiliki kemandirian untuk mengambil keputusan atas praktik pengajaran selama ini," terangnya
Selain itu, lanjut Rizal, guru akan menjadi pelaku utama bagi pengembangan siswanya secara holistik karena memahami kondisi mental dan kompetensi siswanya.
Dia juga menyentil soal komunitas guru seperti KKG (Kelompok Kerja Guru), MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), KKS (Kelompok Kepala Sekolah) yang lebih banyak dipakai untuk menyeragamkan proses belajar antarsekolah serta capaian belajar yang diharapkan dari siswa didiknya.
Baca Juga: Para Wanita Ini Dibawa dari Tempat Spa di Semarang, Lihat Penampilannya
Akibatnya, kata dia, guru-guru secara tidak sadar terbentuk rasa tidak memiliki kewenangan untuk pengetahuan dan kompetensi profesionalismenya.
Hal itu menurut dia terjadi akibat tuntutan yang terlalu fokus pada pemenuhan administrasi oleh pemerintah daerah.
"Kondisi tersebut perlu dibongkar agar guru tidak terkungkung dalam budaya feodalisme standarisasi," tegasnya.
Pengamat dan praktisi pendidikan Nur Rizal menilai para guru harus diberikan otonomi bukan diberikan beban administrasi.
- BKN: Kelulusan PPPK Guru Tahap 1 Siap Diumumkan, Admin SSCASN Cek Inbox
- Dirjen Nunuk Dorong Semua Guru Ikut Organisasi Profesi, Manfaatnya Banyak
- Dirjen GTK Berharap Tidak Ada Kesalahpahaman soal Orprof Guru
- 5 Berita Terpopuler: BKN Bersikap, Nasib Honorer Tanpa Kode L Terungkap di seleksi PPPK, Cermati Penjelasannya
- Manipulasi Nilai, Antara Realitas Pendidikan dan Pencarian Kebenaran
- Seleksi PPPK Diperpanjang, Ini Langkah Pemkot Bengkulu