Puluhan Tahun Tinggal di Kolong Tol, Wasto Punya 5 Anak dan Cucu

Puluhan Tahun Tinggal di Kolong Tol, Wasto Punya 5 Anak dan Cucu
Warga berjalan di bedeng yang dibangun di kolong Tol Jembatan Tiga, Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (1/12/2034). (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah akan merelokasi warga yang tinggal di rumah bedeng yang mereka bangun di kolong Tol Jembatan Tiga Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Warga pun mengaku secara sukarela direlokasi ke Rusunawa Tongkol, Pademangan.

"Saya hidup di sini sejak 1993 hingga memiliki lima anak dan lima cucu di sini," kata Wasto, salah satu warga kolong tol tersebut saat relokasi dari lokasi tinggalnya selama ini di Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan dulu di lokasi tersebut adalah perkampungan. Dia ikut menggarap lahan lalu ada penggusuran tol dan warga di sini pindah.

"Setelah pembangunan selesai dan bisa ditempati beberapa warga kembali ke sini," kata dia.

Dulunya dia datang ke lokasi dan membangun tempat tinggal dengan membeli triplek bekas yang ditata hingga bisa ditempati.

"Anak saya lahir di sini semua, sekarang tiga anak sudah berumah tangga dan dua anak masih belum menikah. Mereka semua tinggal di sini," kata warga yang mengaku berasal dari Brebes, Jawa Tengah, itu.

Menurut Wasto, untuk kebutuhan listrik ada warga yang menyalurkan dan dirinya membayar Rp 20 ribu per bulan.

Pemerintah akan merelokasi warga yang tinggal di rumah bedeng yang mereka bangun di kolong Tol Jembatan Tiga Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News