Puluhan Tahun Tinggal di Kolong Tol, Wasto Punya 5 Anak dan Cucu

Puluhan Tahun Tinggal di Kolong Tol, Wasto Punya 5 Anak dan Cucu
Warga berjalan di bedeng yang dibangun di kolong Tol Jembatan Tiga, Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (1/12/2034). (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

Sedangkan untuk kebutuhan air, ada yang membuat sumur sendiri dan ada juga warga membeli melalui air gerobakan.

"Semua warga di sini dari berbagai daerah, ada Brebes, Indramayu, Solo dan lainnya. Mereka ada yang memiliki KTP Jakarta," katanya.

Dia mengaku senang dengan program pemerintah yang merelokasi dirinya dan warga ke rumah susun.

Wasto juga mengaku dapat lokasi di rumah susun yang memiliki satu kamar dan anak-anak yang lain sudah menikah dapat tempat pula.

"Sejauh ini ngomongnya gak ada biaya tapi nanti ada biaya bulanan. Nanti juga dipikirkan," kata dia.

Warga lainnya bernama Siti Aminah mengaku tinggal di bawah kolong tol ini sejak 2002.

Dia mengaku awalnya mengontrak rumah dan berjualan. Waktu ada uang dia beli bahan untuk hunian seperti kayu dan triplek.

"Ada uang sejutaan dibeli bahan untuk hunian di sini dan sudah tinggal hampir 20 tahun di sini," kata dia.

Pemerintah akan merelokasi warga yang tinggal di rumah bedeng yang mereka bangun di kolong Tol Jembatan Tiga Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News