Puluhan Ton Ikan Nila Mati Mendadak
jpnn.com, LUBUK BASUNG - Diduga akibat curah hujan yang tinggi sejak Selasa (28/1) malam, menjadi penyebab 10 ton ikan nila mati di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto mengatakan, 10 ton ikan itu berasal dari 15 keramba jaring apung yang berada di Galapuang, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjungraya.
"15 keramba jaring apung itu milik lima orang petani di Galapuang," katanya di Lubuk Basung, Kamis (30/1).
Pada Rabu (29/1) pagi, lanjut dia, ikan-ikan itu mulai mengalami pusing dan mengapung ke permukaan danau akibat kekurangan oksigen di perairan danau vulkanik itu.
Beberapa jam setelah itu ikan sudah mati dengan jumlah sekitar 10 ton. "Petani diimbau untuk mengumpulkan bangkai ikan dan dikuburkan agar air danau tidak tercemar," katanya.
Akibat kejadian ini, petani mengalami kerugian sekitar Rp260 juta, karena harga ikan Rp26 ribu per kilogram.
Agar tidak mengalami kerugian cukup banyak, Ermanto mengimbau petani keramba jaring apung untuk segera memanen ikan.
Selain itu, mengurangi pemberian pakan, memberikan pakan terapung, menghentikan penebaran bibit ikan dan lainnya.
10 ton ikan nila mati di Danau Maninjau lantaran diduga akibat curah hujan yang tinggi.
- 15 Ton Ikan di Danau Maninjau Mati, Ini Penyebabnya
- 5 Ton Benih Ikan Mati di Danau Maninjau
- Ratusan Ton Ikan di Danau Ranau Mati Mendadak, Dinas Perikanan Ungkap Penyebabnya
- 1.764 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Kerugian Petani Mencapai Rp 35,28 Miliar
- Danau Maninjau Tercemar Akibat Kematian Massal Ikan
- Ikan Mati di Danau Maninjau Terus Bertambah, Kini Totalnya Sebegini