Puluhan Wanita Arab Saudi Minta Suaka di Australia

"Sejak itu saya tak pernah mendengar kabar darinya atau apa yang terjadi padanya," ujarnya.

Pengalaman serupa disampaikan Dr Taleb Al Abdulmohsen, aktivis asal Arab Saudi yang tinggal di Jerman.
Dia menjalin kontak dengan Amal (bukan nama sebenarnya), yang tiba di Bandara Sydney pada November 2017.
"Mereka curiga dia akan meminta suaka. Ketika dia tidak diizinkan masuk dan akan dipulangkan ke Arab Saudi, dia lantas meminta suaka. Tapi mereka tidak membiarkannya melakukan hal itu," jelas Dr Taleb kepada ABC.
Amal lalu memberitahu Dr Taleb bahwa dia telah dimasukkan ke tahanan imigrasi dan tidak disediakan pengacara.
"Tiga hari kemudian, mereka melakukan deportasi, mengirim dia kembali ke Korea Selatan, tempat dia transit dalam perjalanan ke Sydney," jelas Dr Taleb.
Dia mengaku sempat mengontak Amal namun kemudian kehilangan kontak dengan Amal.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia