Puluhan Wanita Arab Saudi Minta Suaka di Australia

Rahaf yang kini mendapat suaka dari Kanada, mengaku mendengar mengenai tindakan petugas ABF yang menanyai wanita asal Arab Suadi.
"Saya mendengar mereka menyelidiki para wanita, terutama asal Arab Saudi dan menanyakan soal wali mereka," kata Rahaf kepada ABC.
"Tadinya saya akan bilang ke mereka bahwa ayahku tahu semua ini dan dia mengizinkan saya bepergian sendiri," jelasnya.
Petugas ABF kabarnya juga meminta nomor telepon wali laki-laki dari wanita Arab Saudi yang tiba sendirian di negara ini.
"Mereka mulai menginterogasi wanita ini dengan teliti di bandara Australia setidaknya sejak Agustus 2017. Kini semakin buruk," kata Dr Taleb Abdulmohsen.
"Mereka menanyakan apakah walinya mengizinkannya bepergian. Mereka meminta nomor teleponnya untuk dihubungi. Mereka meminta para wanita ini membacakan SMS, WhatsApp, serta pesan obrolan dan email lainnya," katanya.
Merasa tak aman di Australia
Mereka yang berhasil masuk ke Australia pun kini merasa tetap tidak aman.
Mereka mengaku dilecehkan dan diintimidasi orang Arab Saudi yang tinggal di Australia dan memaksa mereka pulang.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia