Puncak Arus Balik, Siapkan Angkutan Malam
jpnn.com - JAKTIM - Cuti bersama Lebaran berakhir Selasa mendatang (21/7). Namun, arus balik diprediksi mencapai puncaknya besok (20/7). Keluarga yang mudik bersama buah hati dan para pekerja biasanya memilih kembali ke Jakarta dua hari sebelum masuk agar bisa beristirahat.
Dishubtrans DKI Jakarta pun menyiapkan angkutan malam hari (amari) untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang.
Kepala Terminal Dalam Kota Pulogadung Bangkit Prakoso menyatakan, pihaknya menyiapkan lima trayek amari. Dua trayek dilayani PO Mayasari Bhakti, yakni P-57 Pulogadung-Blok M dan P-117 Pulogadung-Poris Plawad.
Ada tujuh bus yang disiapkan Mayasari. Bus-bus tersebut beroperasi pada pukul 00.00 hingga 03.00 WIB untuk mengisi kekosongan angkutan reguler yang beroperasi pukul 03.00 hingga 24.00. Trayek tambahan itu disiapkan mulai besok.
"Arus balik diperkirakan tiba pada Senin," ujar Bangkit.
Selain itu, disiapkan tiga trayek Transjakarta, yakni Pulogadung-bundaran Senayan, Pulogadung-Kalideres, dan Pulogadung-Harapan Indah. Tiga trayek tersebut beroperasi 24 jam. Penumpang juga diimbau agar tidak khawatir di terminal. Selain banyak petugas dishubtrans, Polri, dan TNI, terminal menyediakan tujuh satpam dari UPT Terminal DKI.
Jumlah bus untuk menyambut kedatangan penumpang memang sangat cukup. Namun, karena kapasitas terminal terbatas, banyak bus yang disiagakan di luar terminal atau masih di beberapa pul perusahaan otobus masing-masing.
"Karena penumpang sedikit, banyak bus yang menumpuk di terminal dan menunggu pemberangkatan. Terpaksa kami izinkan," tambah dia.
JAKTIM - Cuti bersama Lebaran berakhir Selasa mendatang (21/7). Namun, arus balik diprediksi mencapai puncaknya besok (20/7). Keluarga yang mudik
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan