Puncak Galanggang Arang: Tapak Tilas Kejayaan WTBOS

Koordinator Kurator Galanggang Arang, Edy Utama menjelaskan rumusan kuratorial pada awal pelaksanaan kegiatan berupa serangkaian diskusi dan survei lapangan berhasil memetakan sejumlah isu penting terkait dengan WTBOS.
Rumusan ini kemudian diterjemahkan dalam berbagai bentuk rencana aksi yang diwujudkan dalam program yang disusun untuk didistribusikan ke sejumlah titik lokasi kegiatan.
Pada pelaksanaannya, lanjut Edy, masing-masing titik lokasi, yang terdapat di delapan kabupaten dan kota yang terhubung oleh WTBOS memiliki karakteristik dan keunikan, yang memerlukan pendekatan yang berbeda.
Galanggang Arang 2023 tidak hanya menghidupkan kembali sejarah, tetapi juga telah membuka jalan baru menuju masa depan yang lebih cerah bagi keberlanjutan budaya di Sumatera Barat, utamanya wilayah yang dilalui jalur kereta api WTBOS.
Direktur Perfilman Musik dan Media (PMM) Ahmad Mahendra menegaskan bahwa dengan acara penutupan yang di Kota Solok pada 13-14 Desember 2023, Galanggang Arang telah memperlihatkan bahwa keberhasilan pemajuan kebudayaan dapat terwujud ketika semua kalangan bersatu dan berkolaborasi.
Acara ini menjadi tonggak sejarah dalam merajut kembali kejayaan WTBOS dan jalur kereta apinya, membuktikan bahwa kebudayaan adalah modal utama untuk membangun masa depan yang berkelanjutan.
“Bahkan kalau bisa tahun berikutnya dilakukan penambahan daerah pelaksanaan dengan mempertimbangkan konsep kuratorial dan tujuan kegiatan,” kata Mahendra.(mcr10/jpnn)
Kemendikbudristek menyatakan penguatan dan aktivasi ekosistem WTBOS melalui Galanggang Arang adalah sebuah upaya untuk merespon WTBOS.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Tanam Pohon di Danau Raja, Irjen Herry Ajak Masyarakat Cintai Lingkungan Lewat Adat dan Budaya
- Soal Parapuar, BPOLBF: Tak Ada Pencaplokan, Pendekatan Berbasis Semangat Budaya ‘Lonto Leok’
- IGMJ 2025, Event Musik yang Menyatukan Budaya, Alam, dan Seni dalam Satu Panggung
- Bahlil, Kawulo, Santri, dan Cita-Cita Republik
- Legislator Minta Kemenbud Beri Solusi terkait Pemecatan Pegawai Penggiat Budaya
- Berdialog dengan Fadli Zon, Putu Rudana: Seni Budaya Harus Jadi Mercusuar Bernegara