Puncak Musim Hujan Diprediksi November, Kemensos Perkuat Kesiapsiagaan Bencana

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial (mensos) Juliari P Batubara memastikan kesiapsiagaan Kementerian Sosial dalam mengantisipasi datangnya bencana sejalan dengan musim penghujan yang sudah tiba.
Dari sejumlah kawasan rawan, Provinsi DKI Jakarta dinilai perlu mendapat perhatian paling serius.
Ada sejumlah alasan kenapa DKI Jakarta ditempatkan sebagai daerah yang mendapat perhatian tinggi di fase kesiapsiagaan bencana.
Pertama, selain ancaman banjir kiriman dari kawasan Puncak, Bogor, DKI Jakarta juga rentan dengan ancaman rob.
"Banjir di DKI juga kerap dikaitkan dengan banjir lima tahunan, sepuluh tahunan, dan sebagainya yang tidak terduga,” kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos Syafii Nasution, di Jakarta, Minggu (25/10).
Pertimbangan lain, kata Syafii, adalah karena tingginya populasi di DKI Jakarta dengan berbagai fasilitas vital yang juga berdiri di ibu kota negara.
“Hal ini menimbulkan resiko lebih tinggi timbulnya korban jiwa dan juga harta benda,” lanjut Syafii.
Meski demikian, Kemensos bersama instansi terkait juga tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap sejumlah daerah rawan bencana banjir dan longsor.
DKI Jakarta menjadi prioritas penanganan bencana jelang puncak musim hujan karena tingkat risikonya paling tinggi.
- Tertimbun Tanah Longsor, Seorang Warga di Bima Ditemukan Meninggal Dunia
- Banjir Bandang di Bima Bikin Dua Desa Terisolasi
- Mensos Gus Ipul Nilai Kakek Prabowo Sangat Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
- Puluhan Rumah di Kolaka Timur Rusak Akibat Gempa Bumi
- Gelombang Pasang Menghantam Rumah Warga di Situbondo
- Tanah Longsor, Banjir & Angin Kencang Melanda Kabupaten Kudus