Pungli Subur di Kanwil Kemenag, Masyarakat Disalahkan
jpnn.com - JPNN.com – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat Ahmad Buchori akui masih banyak pungutan liar (pungli) di instansinya. Khususnya dalam proses pengurusan pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA).
Dia mengaku sudah berkali-kali mengimbau anak buahnya bahwa perbuatan tersebut tidak akan ditoleransi. Namun masih saja ada yang membandel.
”Hal-hal semacam ini mungkin masih saja terjadi yang dilakukan aparat-aparat kita di KAU yang masih menerima pungutan-pungutan itu,” jelas Buchori ditemui acara Hari Bakti Kemenag, Jalan Jendral Sudirman, Kota Bandung, kemarin (3/1).
Meski begitu, lanjutnya, masih suburnya pungli juga tak lepas dari peran masyarakat yang ingin urusan birokrasi di Kanwil Kemenag rampung secara instan.
Masih adanya warga yang menggunakan jasa orang ketiga dalam melakukan pengurusan pernikahan membuka peluang munculnya pungli.
Untuk menghindari pungli tersebut, dia menyarankan agar masyarakat melakukan pengurusan sendiri, tanpa perantara.
Pasalnya, untuk yang mau menikah Kemenag sebenarnya telah membebaskan biaya. Asalkan proses pernikahan dilakukan di kantor KUA pada hari kerja.
Sedangkan pernikahan yang dilakukan di rumah atau tempat yang ditentukan dikenakan biaya sebesar Rp 600 ribu.
JPNN.com – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat Ahmad Buchori akui masih banyak pungutan liar (pungli) di instansinya. Khususnya
- Pilkada Sumsel 2024, Eddy-Riezky Janji Hapus Pungli di Sekolah
- PTSL Dijadikan Lahan Pungli, Kades di Serang Rugikan Warga Ratusan Juta Rupiah
- Polisi Bongkar Kasus Pungli Dana Pendidikan di Majene
- Jika jadi Wagub Sumsel, Riezky Aprilia Janji Berantas Pungli di Sektor Pendidikan
- Warga Bogor Kecewa Pelaku Pungli Pasar Tumpah Kembali Berkeliaran
- Aktivis Pendidikan di Bandung Diduga Lakukan Pungli PPDB SMA 2024