Pungutan Biaya Sekolah Masih Tinggi
Selasa, 31 Agustus 2010 – 22:08 WIB

Pungutan Biaya Sekolah Masih Tinggi
“Mengapa di sini berbeda, karena Kemdiknas mengasumsikan kondisi dan kebutuhan sekolah di Indonesia sama. Maka dari itu, alokasi dana BOS pun dibuat sama rata. Padahal dalam kajian mengenai pembiayaan sekolah, kondisi dan lokasi sekolah sangat berpengaruh pada kebutuhan biaya,” paparnya.
Masalah lain, kata Ade, walau alokasi dana BOS sangat kecil dan tidak memadai untuk merealisasikan sekolah gratis, tapi masih tetap dikorupsi terutama pada tingkat sekolah dan dinas pendidikan. “Terutama lemahnya posisi tawar guru dan orang tua ketika berhadapan dengan kepala sekolah. Selain itu, lemahnya posisi kepala sekolah ketika berhadapan dengan dinas yang menyebabkan mudahnya dana BOS dikorupsi,” ungkap dia.
Lebih jauh Ade menambahkan, dengan adanya penyaluran dana BOS kepada pemerintah daerah yang baru-baru ini ditetapkan, dinilai akan makin menyuburkan praktek korupsi terutama yang dilakukan oleh dinas pendidikan. Sebab, walau Kemdiknas mengklaim sekolah telah otonom, tapi dinas pendidikan masih memiliki pengaruh dan kerap menggunakan kewenangannya untuk memperoleh keuntungan sendiri.
“Adanya tambahan kewenangan sebagai akibat penyerahan dalam penyaluran dana BOS kepada pemerintah daerah, akan membuat dinas pendidikan lebih leluasa untuk menjadikan sekolah sebagai objek korupsi,” sambung Ade. (cha/jpnn)
JAKARTA- Koordinator Divisi Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan mengeluhkan masih tingginya biaya pendidikan. Meski, anggaran
BERITA TERKAIT
- ELSA Bangun Kolaborasi Dunia Industri dan Akademik, Gelar Campus Visit ke Jogja
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah