Pungutan Pajak Pendidikan Terus Melejit
Pemicunya, Sekolah Dianggap Komoditas
Selasa, 01 Januari 2013 – 06:23 WIB
JAKARTA - Biaya untuk mendapatkan pendidikan tinggi di Indonesia semakin mahal dari tahun ke tahun. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menyebut, pemicunya adalah sikap pemerintah yang memandang pendidikan sebagai komoditas. Terbukti, dalam UU APBN setiap tahun, pemerintah selalu memasang target perolehan pemasukan dari pajak pendidikan. Pemasukan Rp 2,4 triliun itu, misalnya, bersumber dari pendapatan uang ujian masuk, kenaikan tingkat, dan ujian akhir pendidikan Rp 40,6 miliar; pendapatan uang ujian untuk menjalankan praktik Rp 46,1 miliar; dan pendapatan pendidikan lainnya Rp 64,1 miliar.
"Ternyata, pemerintah tidak mau rugi, selalu ingin mencari untung, dengan cara memasang tarif bagi pendidikan," kata Koordinator FITRA Uchok Sky Khadafi, Senin (31/12).
Baca Juga:
Dia mencontohkan, dalam APBN tahun 2013, pemerintah menargetkan pemasukan pajak dari badan layanan umum (BLU) pendidikan Rp 11,5 triliun. Tidak hanya itu, pemerintah juga mematok pendapatan dari uang pendidikan Rp 2,4 triliun.
Baca Juga:
JAKARTA - Biaya untuk mendapatkan pendidikan tinggi di Indonesia semakin mahal dari tahun ke tahun. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA)
BERITA TERKAIT
- Cerita Mendikdasmen Abdul Mu'ti Baru Menjabat Sudah Kena Omelan, Kocak
- Dituding Kampus Abal-Abal, UIPM Tunjukkan Bukti Terdaftar di Kemenkumham RI
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Makan Bergizi Gratis Membentuk Karakter & Kepribadian Mulia
- Buntut Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Deolipa Minta 2 Dekan UI Mundur dari Jabatannya
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon