Punker Keluhkan Ulah Satpol PP ke Wawako Batam
Rabu, 13 Februari 2013 – 03:01 WIB
"Kalaupun kami bertato itu sekedar pada kreatifitas kami. Saya bertato karena saya suka dengan tato," kata Samuel salah satu anak punk yang berada dalam acara itu.
Baca Juga:
Namun terkadang karena gaya berpakaian mereka yang cenderung kelam dan mengenakan atribut-atribut metal, anak-anak punk tersebut sering dikategorikan sebagai pelaku kriminal. "Padahal kami tidak melakukan kriminal," katanya kepada orang nomor dua di Pemko Batam itu.
Mereka mengeluhkan tindakan satuan polisi pamong praja yang kerap melakukan razia. Sebab, mereka tidak hanya ditangkap, tetapi juga dianiaya dan mendapat perlakuan kasar dari para anggota Satpol pp.
"Saya cuma nongkrong saja tiba-tiba ada satpol PP lewat, saya ditangkap. Dipukuli pula," ujar seorang punker. "Kami ini kan anak Indonesia juga Pak. Kok disakiti seperti ini?" imbuh punker lainnya.
BATAM - Wakil Wali Kota (Wawako) Batam Rudi menepati janjinya untuk merangkul anak jalanan, pengemis, gelandangan, juga anak punk. Ia mengawalinya
BERITA TERKAIT
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- DPRD Kota Bogor Gelar Sidak ke OPD, Pastikan Pelayanan Tetap Optimal
- Kejari Batam Tahan 2 Tersangka Korupsi Pengelolaan Anggaran RSUD Embung Fatimah