Punya Bini Muda, si Kakek Pengin Kembali Perkasa

Alat-alat yang digunakan Irwan relatif modern. Saat Lombok Post (Jawa Pos Group) diajak masuk ke dalam ruangan prakteknya, bilik bekam bahkan sudah menyerupai tempat praktek para dokter.
Ada televisi, kipas angin, ranjang perawatan, sterilizer, obat merah, tissu dan banyak kelengkapan praktik lainnya.
"Apalagi tempat praktik saya sudah punya izin dari Dinas Kesehatan sebagai tempat praktik pengobatan tradisional, jadi standarnya ya saya penuhi,” terangnya.
Inilah juga yang membedakan bekam Irwan dengan tukang bekam yang kebanyakan berkeliling. Dari kampung ke kampung atau rumah ke rumah.
Ia tegas, mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati pada bekam keliling. Sebab cara praktik dan alatnya, jauh dari steril.
"Jarum suntik dan alat bedah saya, satu kali pakai untuk satu pasien, ini untuk menghindari penularan penyakit melalui alat praktik,” terangnya.
Sebenarnya, lanjut Irwan, teknik bekam sangat baik. Tanpa menggunakan obat-obatan kimia, sehingga meminimalisir risiko kerusakan ginjal karena penumpukan obat kimia.
Cara bekam saat ini sudah ada sentuhan teknologi. "Berbeda kalau dulu, saat bekam masih menggunakan tanduk kerbau,” terangnya.
Sepi. Tidak ada orang di teras rumah. Tetapi gerbang menganga. Itu menandakan praktik bekam sudah mulai dibuka.
- Kemenag: 7 Calon Jemaah Haji Asal Kota Mataram Meninggal Dunia
- Seusai Nonton Balap Liar, Warga Dianiaya Geng Motor
- Pria di Sindangkerta Lakukan Penyiraman Air Keras kepada Istri, Ini Masalahnya
- Kasus Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Mataram, Polda NTB Minta Dukungan Puslabfor
- Hamil, Mahasiswi Kebidanan Ini Aborsi Sendiri
- Keji Suami Bunuh Istri di Bantul Yogyakarta